Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kembali Terjadi di Kota Tebing Tinggi, 991 Rumah Terendam

Kompas.com - 26/11/2021, 18:11 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Bencana banjir kembali terjadi di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Padahal, kota itu baru saja dilanda banjir pada Minggu (21/11/2021).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengkonfirmasi, air mulai menggenangi rumah warga pada Jumat dini hari (26/11/2021).

Baca juga: Senin Pagi, Banjir di Kota Tebing Tinggi Belum Juga Surut

"Ada 991 rumah yang terendam banjir," kata Kepala BPBD Tebing Tinggi, Wahid Sitorus melalui sambungan telepon.

Ketinggian air yang menggenangi rumah warga itu antara 30 cm hingga 1 meter. Di beberapa titik, genangan air mulai surut.

Wahid mengatakan, ada lima kecamatan terendam banjir, yakni Kecamatan Padang Hulu, Kecamatan Rambutan, Kecamatan Bajenis, Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kecamatan Padang Hilir.

Baca juga: Selain Kapolres Tebing Tinggi, Kapolres Labuhanbatu Juga Dicopot karena Gaya Hidup Mewah

Warga yang terdampak banjir kali ini mencapai 1.063 kepala keluarga (KK).

Wahid mengatakan, banjir kali ini bukan karena disebabkan hujan deras yang melanda kota itu, tetapi karena luapan Sungai Padang.

Sementara di Tebing Tinggi sendiri dalam dua hari belakangan hanya terjadi hujan ringan ke sedang.

"Hujan di hulu di Kabupaten Simalungun. Sehingga Sungai Padang tidak bisa menampung debit air yang tinggi. Meluaplah," ungkapnya.

Air sungai meluap saat dini hari

Wahid mengungkapkan, air Sungai Padang meluap dan membanjiri rumah warga sejak Jumat dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.

Warga yang kebanyakan tinggal di kawasan bantaran sungai itu pun terkena imbas banjir.

Wahid menyebutkan, pemukiman warga yang parah terkena banjir ini berada di Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebing Tinggi.

Adapun ketinggian air di sana mencapai sepinggang orang dewasa atau 1 meter.

Saat ini, Pemkot dan BPBD Tebing Tinggi telah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum untuk warga terdampak banjir.

Posko pengungsian tersebut dibangun untuk mengantisipasi bila masyarakat terpaksa mengungsi karena genangan air terus meninggi.

Sejauh ini, memang belum semua warga mengungsi.

"Ada yang masih bertahan, ada juga yang sudah mengungsi," pungkas Wahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com