Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Sebenarnya Anak Gugat Ibu dan 3 Saudara Kandung di Boyolali

Kompas.com - 26/11/2021, 16:11 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Indri Aliyanto (47) dan Rini Sawestri (55) mengaku melayangkan gugatan kepada ibunya Sri Surantini (73) dan ketiga saudara kandung Gunawan (58), Aris (49) dan Wiwik (32) ke Pengadilan Negeri (PN) Boyolali karena tidak ikut dilibatkan dalam musyawarah pembagian hibah tanah warisan.

"Kita di sini hanya membatalkan hibah karena tidak sesuai. Di situ ada Pasal 913 KUHPerdata karena legitime portie (bagian mutlak) kita punya hak yang sama, kita sama anak kandung dan kita menuntut hak kita," kata Indri yang hadir dalam pemeriksaan setempat atas perkara gugatan hibah tanah warisan di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Ibu di Boyolali Digugat 2 Anak Kandung gara-gara Hibah Tanah Warisan

"Kita bukan menuntut ibu kandung kita. Tapi membatalkan pasal hibah itu. Karena hibah tidak ada kesepakatan, kita tidak diundang, tidak ada musyawarah dan mufakat. Tahu-tahu ini sudah terjadi pemecahan sertifikat," sambung Indri.

Dia menilai, sebagai anak kandung seharusnya ikut diundang dalam musyawarah pembagian hibah tanah warisan.

"Kita tahunya sudah dibagi dan saya tidak dapat hak di situ. Tahunya sudah bersertifikat," terang dia.

Rini mengaku tidak tahu kalau tanah pekarangan yang terkena proyek Tol Solo-Yogyakarta sudah dihibahkan kepada ketiga saudara kandungnya.

"Kami juga kaget tanah ini sudah dihibahkan. Saya di luar kota semua," ungkap dia.

Disinggung mengenai bagian tanah yang telah diberikan ibunya di Kawasan Bandara Adi Soemarmo tepatnya Desa Wangkis, Dibal, Ngemplak, kata Rini, tidak benar.

"Itu salah," ungkapnya.

Baca juga: Penggugat Ibu karena Tanah Warisan Juga Gugat 3 Saudara Kandungnya

Ibunda Rini, Sri Surantini menuturkan sudah memberikan secara adil bagian tanah kepada anak-anaknya.

Menurut dia, Rini (anak kedua) dan Indri (anak keempat) sudah lebih dahulu diberikan bagian tanah ketimbang tiga anaknya yang lain yakni Gunawan (anak pertama), Aris (anak ketiga), dan Wiwik (anak kelima).

"Waktu itu anak saya Rini mau bikin rumah di Salatiga minta bantuan tak jualkan tanah dekat Bandara Adi Soemarmo Desa Wangkis, Dibal, Ngemplak 200 meter persegi tahun 1993," kata dia.

"Terus yang Indri waktu itu rumah saya digadaikan di bank. Sudah bertahun-tahun tidak diangsur mau dilelang. Terus tak jualkan tanah lagi di Desa Wangkis, Dibal luasnya 350 meter persegi tahun 2011," tambah dia.

Karena usianya sudah tua, Sri Surantini dengan keinginannya sendiri memberikan hibah tanah warisan di Dukuh Klinggen, Guwokajen kepada Gunawan, Aris, Wiwik, serta cucunya Afrizal (22) yang merupakan anak penggugat Rini.

Alasan Sri Surantini memberikan bagian hibah tanah kepada cucunya tersebut karena sudah dia rawat dari kecil mulai kelas IV SD sampai SMP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com