Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Jabar Diprediksi Meningkat pada 2021-2022 bila...

Kompas.com - 25/11/2021, 13:11 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Herawanto mengatakan, perekonomian Jawa Barat akan tumbuh positif pada tahun 2021 dan meningkat di tahun 2022.

"Optimisme ini dapat tercapai bila Jabar mampu memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi global ini untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi," ujar Herawanto dalam West Java Annual Meeting 2021, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Rebana Metropolitan Jabar Indeks Pembangunan Manusia-nya Masih Rendah, Perlu Pendidikan Vokasi

Herawanto mengungkapkan, strategi dynamic balancing antara kesehatan dan ekonomi perlu diberlakukan secara konsisten agar mendorong permintaan domestik dan menggairahkan sektor produksi.

Investasi pun menjadi salah satu kunci utama mendorong akselerasi pemulihan ekonomi. Untuk itu, perlu sinergi berbagai pihak untuk mengawal, memonitor, dan mengevaluasi realisasi dan menyelesaikan berbagai hambatannya.

Baca juga: Ungkap Jangkar Pemulihan Ekonomi, Jokowi Puji Realisasi Investasi Jabar

Selain itu, perbankan juga harus semakin sigap dan cepat dalam menyalurkan pembiayaan untuk mendorong perekonomian.

Terkait pengendalian inflasi, perlu dikelola dengan baik, terutama dengan menjaga kelancaran distribusi dan pasar di Jabar.

Herawanto menegaskan, penerapan lima kunci pemulihan ekonomi Jabar masih relevan, yaitu pertama membangun optimisme masyarakat dan pelaku ekonomi.

Baca juga: Jabar Jadi Provinsi dengan Transaksi E-commerce Terbesar di Indonesia

Kedua, menjaga keberimbangan pasar antara supply dan demand. Ketiga, mendorong sektor utama, investasi, pariwisata terukur, dan UMKM.

Keempat, mendorong perbaikan daya beli masyarakat dan kelima mendorong percepatan digitalisasi ekonomi.

 

9 rekomendasi akselerasi pertumbuhan ekonomi Jabar

Kemudian, untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi 2022, BI Jabar meluncurkan 9 rekomendasi, yakni:

1. Mempertahankan dynamic balancing.

2. Stimulus pendorong konsumsi.

3. Kelancaran transmisi konsumsi masyarakat menengah atas.

4. Digitalisasi end-to-end proses bisnis.

5. Mendorong peningkatan ekspor memanfaatkan momentum perbaikan ekonomi global.

6. Memperkuat industri Jawa Barat melalui SDM dan local value chain, khususnya mendorong interlinkage IKM dan industri besar.

7. Sinergi strategi pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi melalui rajutan digitalisasi ekonomi.

8. Menggali sumber pembiayaan ekonomi secara kreatif.

9. Evaluasi dan monitoring realisasi investasi secara kolaboratif.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta semua kepala daerah di Jabar untuk mengoptimalkan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

Salah satu peluang ekonomi, selain penerapan digitalisasi adalah penerapan ekonomi dan industri yang berkelanjutan (sustainable) yang bercirikan green economy.

"Ini harus menjadi perhatian semua kepala daerah dan jajarannya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com