Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Perempuan Diduga Copet Tepergok Warga, Ditarik dan Dikerubungi Massa

Kompas.com - 25/11/2021, 12:47 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

 

REMBANG, KOMPAS.com - Sebuah rekaman video mendadak viral di media sosial.

Dalam video tersebut, tampak seorang wanita yang diduga pencopet ditarik-tarik dan dikerubungi warga saat aksinya tepergok di tempat keramaian.

Perempuan tersebut tampak membawa dompet dan kresek warna hitam yang dicurigai sebagai barang curian.

"Kuwe njupuk opo (Kamu ambil apa?)" Tanya seorang pria kepada perempuan tersebut.

Baca juga: Kisah Pilu Remaja di Salatiga, Mencoba Bunuh Diri di Sekolah gara-gara Dicabuli Ayahnya

Namun, karena kondisi ramai perempuan tersebut belum sempat membela diri dan selanjutnya dibawa ke balai desa.

"Maling ini gowo ning balai deso (pencuri ini bawa ke balai desa)," ucap pria tersebut sambil mengamankan kresek hitam yang dibawa perempuan tersebut.

Sementara itu, perekam video tersebut menduga perempuan itu yang hampir tiap hari berada di pasar tersebut.

Si perekam video tersebut juga tampak penasaran dan berencana ikut ke balai desa.

"Iki paling sing mben dino, bocah og ngono. Ayo ning balai deso tak goncekno, Aku mbok kon ning balai deso, mbok kon delok, mateng aku. Mesti wong iku mben dino yo (ini mungkin yang setiap hari, perempuan kok begitu. Ayo ke Balai Desa saya boncengkan. Aku diajak ke balai desa untuk melihat lagi, wah kacau. Pasti orang tersebut setiap hari ya)" kata si perekam video tersebut.

Si perekam video itu juga sempat menunjukkan motor berwarna merah yang posisinya sudah roboh, yang diduga milik pencopet tersebut.

"Montore gugupen, iku pasti ketabrak. wong nyolong jare, eh montore rusak iki yo. Iki montore cah iku nakal kok, wong endi e? (Motornya tergesa-gesa, pasti tertabrak. Orang mencuri katanya, ya motornya rusak ya, orang mana ya)," ujar si perekam video.

Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Ayah Wakili Wisuda Anaknya yang Meninggal

Sementara itu, Kapolsek Sumber Ipda Yayat Supriyanto mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (24/11/2021).

"Kemarin sempat dibawa ke balai desa diamankan oleh masyarakat dan perangkat desa, terus dibawa ke Polsek dimintai keterangan," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/11/2021).

Yayat mengungkapkan, pihaknya belum menetapkan perempuan tersebut sebagai tersangka karena masih diperiksa untuk penyidikan dan pengembangan lebih lanjut.

"Untuk sementara orangnya kita kenakan wajib lapor karena di Polsek untuk kendala tahanan wanita dan untuk keselamatannya," kata dia.

Kapolsek juga memastikan perempuan asal Pati tersebut bukanlah seorang pencopet yang kerap beraksi di daerah itu seperti yang dituduhkan orang-orang.

"Karena keterangannya, dia ingin membeli bensin atau apa, kekurangan duit sekitar Rp 50.000, bukan pekerjaannya. Memang silap pengakuannya seperti itu," terang dia.

Sedangkan untuk tas dan kresek hitam yang sempat terlihat dalam video tersebut memang merupakan milik perempuan itu.

"Untuk tasnya milik sendiri, kalau untuk kresek itu isinya baju yang dibeli sudah terbayar. Untuk motor sekarang ya sementara kita amankan di Polsek," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com