KENDAL, KOMPAS.com- Dukuh Banjaran, Desa Banyuringin, Kecamatan Singorojo, Kendal, Jawa Tengah, sementara menutup akses untuk orang dari luar masuk.
Tindakan itu dilakukan setelah ada 23 orang di dukuh itu terkonfirmasi positif Covid-19.
Kasus muncul setelah ada satu orang pendatang yang ternyata telah terjangkit virus corona masuk ke Dukuh Banjaran sehingga menulari warga.
“Pemberlakuan larangan itu sampai 23 warga dukuh Banjaran dinyatakan sembuh dari Covid 19,” kata Kepala Desa Banyuringin, Nurul, Kamis (25/11/2021).
Baca juga: 23 Orang dari Satu Dukuh di Kendal Positif Covid-19, Tertular dari Pendatang
Nurul mengatakan, hingga kini kondisi warganya yang positif Covid-19 relatif baik.
Sebanyak 23 orang itu juga sudah diperiksa kembali dengan swab PCR. Hasilnya diperkirakan bakal keluar pada malam ini.
Warga yang kini tinggal di Dukuh Banjaran juga telah diminta kembali memperketat penerapan protokol kesehatan.
Setiap orang yang keluar rumah diperintahkan agar tetap memakai masker, mencuci tangan, dan tidak berkerumun.
“Kami menerapkan protokol kesehatan ketat, biar Covid-19 hilang dari desa kami,” sebutnya.
Baca juga: Coba Masuk Terobos Lockdown Malaysia, 13 WNI Ditangkap
Sebelumnya diberitakan, 23 orang yang berasal dari 20 keluarga di Dukuh Banjaran, Desa Banyuringin, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, terkonfirmasi positif Covid-19.
Camat Singorojo Sunarto mengatakan, penularan ini bermula dari satu orang dari luar kota yang ternyata telah terjangkit virus corona masuk ke Dukuh Banjaran.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap warga lain yang sempat kontak, didapat ada 22 orang telah terpapar.
Sebanyak dua di antaranya merupakan siswa sekolah dasar.
"Mereka melakukan isolasi mandiri. Sedang yang sehat diungsikan ke keluarga lain,” kata Sunarto, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Sebuah Gang di Kediri Micro Lockdown Setelah 9 Warga Termasuk Anak-anak Positif Covid-19
Kondisi 23 orang itu kini sudah membaik. Petugas kesehatan terus memantau mereka.
“Dari pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten sudah memberi bantuan, termasuk Baznas,“ jelas Sunarto.
Adanya dua siswa dari Dukuh Banjaran yang terjangkit Covid-19 telah membuat tempat mereka bersekolah menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Pendidikan Kendal Wahyu Yusuf menyebutkan, hanya sekolah tempat dua siswa itu yang PTM-nya dihentikan.
Baca juga: 5 WNI Ditangkap karena Coba Masuk Malaysia Saat Lockdown, 3 Positif Covid-19
Sedangkan sekolah lain di Kendal tetap melakukan PTM terbatas dengan protokol kesehatan ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.