Dua identitas mayat tersebut diketahui sebagai Astri dan anaknya.
Jack Manafe, kakak kandung korban mengatakan sejak ada berita penemuan mayat perempuan dan anak kecil muncul di publik, pihak keluarga sempat menaruh curiga.
Kecurigaan itu muncul karena ciri-ciri fisik yang ada sama dengan Astri dan bayinya.
Menurut Jack, setelah mendengar kabar penemuan mayat, pihak keluarga langsung ke ruang jenazah RS Bhayangkara pada Senin (1/11/2021).
Dari tangan dan kaki, Jack mengenali jika mayat perempuan tersebut adalah adiknya. Selain itu ia juga mengenali topi dan baju milik adiknya.
Baca juga: Kasus Ibu dan Bayi Tewas di Lokasi Proyek SPAM NTT, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA
“Kami mengenali dari tangan dan kaki. Kalau wajah Astri sudah rusak sehingga sulit dikenali,” ungkap dia.
Ia mengatakan pihaknya sempat ke Polsek Alak untuk membuat laporan kehilangan anggota keluarga.
“Kami mengenali topi dan baju seperti yang dipakai adik saya saat pergi dari rumah,” kata Jack.
Selain itu polisi juga mengidentidikasi barang-barang dalam kamar adiknya seperti sisa lipstik dan pakaian Astri.
Baca juga: Kasus Ibu dan Bayi Tewas di Lokasi Proyek SPAM NTT, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA
Setelah satu bulan, tes DNA keluar dan hasilnya dua mayat tersebut adalah Astri dan anaknya. Jenazah Astri dan anaknya dijemput oleh keluarga pada Kamis (25/11/2021) siang.
Astri dan anaknya dimakamkan di Jalur 40, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang pada pukul 15.00 Wita.
Selain itu, Jack meminta dua orang berinisial A dan B yang diketahui rekan Astri. Karena sebelum dinyatakan hilang, Astri dijemput oleh A dan membawanya ke tempat kos B.
Jack dan keluarga yakin jika pembunuhan Astri dan Lael dilakukan secara berencana.
Ia bercerita Astri adalah sarjana tekhnik jebolan Politekhnik Negeri Kupang.