MEDAN, KOMPAS.com - Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, sudah lima hari diterjang banjir hingga Kamis (25/11/2021).
Saat ini, ketinggian air masih bertahan antara 10 hingga 20 sentimeter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjungbalai M Ridwan Parinduri mengatakan, banjir yang menggenangi rumah warga di Kecamatan Datuk Bandar itu terjadi karena luapan Sungai Asahan.
"Berdasarkan rilis BMKG, cuaca ekstrem dan hujan lebat terjadi di pegunungan atau di hulu Sungai Asahan, sehingga terjadi luapan," kata Ridwan melalui sambungan telepon, Kamis.
Adapun hilir sungai besar tersebut berada di Tanjungbalai.
Sedimentasi sungai yang berlangsung lama membuat sungai itu menjadi dangkal.
Ada tiga kelurahan yang berada di sekitar Bandar Jaksa dan Bandar Jepang di Kecematan Dutuk Bandar yang terendam banjir selama berhari-hari.
Ketiga kelurahan itu yakni Kelurahan Sijambi, Kelurahan Pahang dan Kelurahan Gading.
"Tiga kelurahan ini dekat dengan bantaran. Ada puluhan rumah yang terendam," kata Ridwan.
Baca juga: Jelang La Nina, Pakar UGM Minta Waspadai Banjir dan Tanah Longsor
Ridwan sekaligus meralat rilis BNPB yang menyebutkan ada sepuluh kelurahan di dua kecamatan yang terendam banjir.
Dia menyebutkan, data itu merupakan data banjir besar akibat luapan Sungai Asahan pada Desember tahun lalu.
"Saat itu memang ribuan rumah terendam," kata dia.
Baca juga: Kota Medan Banjir, Bobby Nasution Minta Maaf
Ridwan mengatakan, banjir pada Desember 2020 juga dipengaruhi oleh jebolnya tanggul Sungai Asahan di Desa Sukaraja, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.
Saat itu, air menerjang dan menggenangi permukiman warga. Banyak orang yang terpaksa mengungsi.
"Kalau saat ini, banjir hanya terjadi karena luapan sungai, karena di hilir sudah tidak bisa lagi menampung debit air yang cukup banyak," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.