Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50.000 Buruh Akan Geruduk Gedung Grahadi Surabaya, Tolak Penetapan UMP Jatim

Kompas.com - 24/11/2021, 19:06 WIB
Muchlis,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gabungan Serikat Pekerja (Gasper) Jawa Timur akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di berbagai ruas jalan umum di Surabaya hingga di Rumah Dinas Gubernur Jatim, Grahadi Surabaya.

Mereka mengklaim melakukan aksi unjuk rasa mulai Kamis (25/11/2021) hingga tanggal 30 November 2021.

Adapun jumlah buruh yang diperkirakan bakal menggeruduk gedung Negara Grahadi sebanyak 50.000 orang. Mereka berasal dari 38 kabupaten kota di Jatim.

Baca juga: UMP Jatim 2022, Buruh Usulkan Naik Rp 300.000, Khofifah Putuskan Naik Rp 22.000

Protes UMP yang dinilai rendah

Juru bicara Gasper, Jazuli mengungkapkan, aksi dilakukan karena para pekerja menilai Upah Minimum Provinsi (UMP) yang ditetapkan oleh Pemprov Jatim terlalu rendah.

"Kami akan melakukan aksi massa besar-besaran mulai tanggal 25, 26, 29 dan 30 November 202 untuk melawan kebijakan politik upah murah tersebut," ucap Jazuli saat dikonfirmasi, Rabu (24/11/2021).

Dia menyebutkan, massa Gasper yang dilibatkan dalam aksi tersebut berjumlah 27 kelompok serikat pekerja buruh.

"Kami menilai Gubernur Jawa Timur menerapkan kebijakan politik upah murah untuk menarik investasi dengan mengorbankan rakyat Jawa Timur khususnya kaum buruh untuk dieksploitasi," tuding Jaz.

Baca juga: Protes UMP Jatim 2022, Buruh: Kenaikan Rp 22.790 jika Dibagi 30 Hari Dapatnya Sekitar Rp 700

Serahkan surat pemberitahuan aksi ke Polda

Persiapan yang dilakukan Gasper saat ini diklaim sudah maksimal.

Jaz mengaku telah menyerahkan surat pemberitahuan aksi ke Polda Jatim sejak tanggal 22 November 2021.

"Kami siang tadi sudah membahas dengan para pimpinan serikat kerja dan sudah kita bahas di sana rencana awal kami juga akan datang di Grahadi, kayaknya besok kita akan kumpul di Bundaran Waru dulu dan kita akan gelar orasi di titik jalan umum dulu," ungkap dia.

Baca juga: Tolak UMP Jatim yang Naik Rp 22.000, Buruh Kumpulkan Koin Rp 700 Per Orang untuk Gubernur

 

Dalam surat pemberitahuan itu, tercatat buruh berkumpul di titik awal bundaran Cito Surabaya.

Kemudian, mereka langsung berjalan ke Gedung Negara Grahadi dan di Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya.

Berikut poin tuntutan massa:

Pertama, menolak dengan tegas penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Timur tahun 2022 yang dituangkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/783/KPTS/013/2021 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Timur tahun 2022.

Kedua, tolak penerapan Undang-Undang Nomor 11/2020 tentang cipta kerja dan PP Nomor 36/2021 tentang  pengupahan dalam penetapan Upah Minimum tahun 2022.

Baca juga: Mafia Tanah di Surabaya, Jual 56 Hektar Tanah Milik Warga yang Meninggal, Korban ASN hingga Anggota TNI

Kemudian tuntutan ketiga, Gubernur Jatim harus menetapkan upah minimum yang berkeadilan.

"Gubernur harus merevisi keputusannya kemarin dan menaikkan UMP Jatim sebesar 10 persen, juga menaikkan (UM) di tingkatkan kabupaten kota sebesar 10 persen pula, serta berlakukan (UM) sektoral unggulan di semua wilayah di Jatim. Yang terakhir adalah berlakukan penangguhan kepada perusahaan yang tidak membayar sesuai UMK," beber dia.

Jazuli menginginkan, Gubernur Khofifah berani mengambil keputusan yang memihak kaum buruh.

Baca juga: Marinir Gadungan Berpangkat Mayjen di Surabaya Ditangkap, Diduga Lakukan Penipuan

Menurutnya, kewenangan Gubernur Jawa Timur untuk menetapkan upah minimum baik itu UMP maupun UMK sudah diamanatkan dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang sudah diubah dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Dua payung hukum tersebut merupakan kewenangan yang tidak perlu adanya intervensi dari  Menteri Ketenagakerjaan maupun Menteri Dalam Negeri.

"Sejatinya Gubernur lah yang mengetahui kondisi sosial dan ekonomi di wilayahnya masing-masing, kondisi di Jatim saat ini buruh berteriak karena penetapan UMP dinilai mencederai muruah buruh," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com