Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun di Bandung Barat Tertembak Peluru Nyasar, Polisi Duga Ditembakkan dari Hutan

Kompas.com - 24/11/2021, 16:56 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebutir peluru nyasar bersarang di tubuh bocah berumur 10 tahun di wilayah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 21 November 2021 lalu.

Polisi menduga arah peluru dari sekitar hutan depan rumah.

Kapolsek Cililin AKP Deni Nurcahyadi mengatakan  bahwa peristiwa itu terjadi pada pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Percobaan Perampokan Sasar Pedagang Nasi Goreng Hingga Warung Kelontong di Bandung.

Korban sedang ngobrol depan teras, tiba-tiba...

 

Saat itu korban tengah bersama ayahnya yang duduk bersama dua warga lainnya di teras rumah tetangganya.

"Lagi ngobrol di depan teras itu, terdengar bunyi 'pletek'. Korban kemudian mengalami kesakitan di bagian bawah ketiak tangan. Setelah dicek bapaknya ada darah," kata Deni saat dihubungi Rabu (24/11/2021).

Baca juga: Bentrok Ormas di Karawang, Brio yang Lewat Jadi Sasaran Amuk Massa, Suasana Mencekam

Jenis peluru belum diketahui

Keluarga korban kemudian membawa korban ke rumah sakit Cililin, lalu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin. 

"Hari Senin (22/11/2021) alhamdulilah peluru sudah di ambil," ungkapnya.

Deni mengaku belum mengetahui jenis peluru yang bersarang di tubuh bocah itu.

Pasalnya saat ini pihak rumah sakit masih melakukan observasi pasca pengangkatan proyektil di tubuh anak tersebut.

Baca juga: Buntut Kerusuhan Ormas di Karawang, Kendaraan Menuju KIIC Diputar Balik, Lalu Lintas Macet Mulai Depan Novotel

Polisi duga tembakan dari arah hutan

Berdasarkan rekontruksi yang dilakukan kepolisian, kata Deni, peluru tersebut berasal dari hutan yang berada di depan teras rumah atau tempat anak tersebut duduk.

"Arahnya dari hutan, depan teras itu ada hutan. Dari depan rumahnya itu ada pagar, hutan kesananya lagi waduk saguling. sebelah kanan kiri ada rumah tapi itu juga jauhan," kata Deni.

Disinggung apakah di hutan tersebut pernah ada perburuan hewan, Deni masih mencari tahu hal itu. "Belum tahu, kita juga sedang dalami itu, karena itu adalah hutan yang cukup luas. Jarak dari rumah ke hutan sekitar 700 meter lebih," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com