Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Napi Diam di Kanwil Kemenkumham DIY, Tuntut Penganiayaan Dalam Lapas Diusut

Kompas.com - 24/11/2021, 16:38 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mantan warga binaan dan orang yang berstatus bebas bersyarat menggelar aksi diam di depan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil Kemenkumham DIY).

Mereka menuntuk menganiayaan oleh petugas yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas IIA Yogyakarta diusut hingga tuntas.

Aksi damai yang diikuti sekitar 60 orang itu berlangsung mulai 10.00 WIB. Demonstran adalah saksi dan korban dari penganiayaan petugas di Lapas Narkotika Yogyakarta.

Baca juga: Dugaan Kekerasan Napi di Lapas Narkotika, ORI DIY Dalami Keterangan Eks KPLP

Demonstran tampak membungkam diri dengan menempelkan plester di mulut.

Puluhan orang itu juga membentangkan poster dengan berbagai tulisan seperti 'Kami Bukan Binatang,' dan 'Tolong Kami'.

"Ketika suara atas dasar kemanusiaan dianggap sebagai sebuah kegaduhan, maka tidak ada lagi alasan untuk kami bicara," kata koordinator aksi Luthfi Farid melalui keterangan tertulis, Rabu (24/11/2021).

Massa saat menggelar Aksi Damai dan Diam di Kanwil Kemenkumham DIY Rabu (24/11/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Massa saat menggelar Aksi Damai dan Diam di Kanwil Kemenkumham DIY Rabu (24/11/2021)

Pernyataan itu merespons jawaban dari Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Gusti Ayu Putu Suwardani pada 2 November 2021.

Sebagi informasi, Gusti Ayu sempat melontarkan perkataan akan mencabut status bebas bersyarat warga binaan yang membuat gaduh.

Baca juga: Duduk Perkara 24 Tahanan Lapas Anak Batanghari Kabur, Ketahuan gara-gara 4 Orang Kembali dan Ketuk Pintu Depan

Dalam aksi ini massa menyampaikan beberapa tuntutan seperti menghentikan kekerasan di Lapas Kelas II A Khusus Narkotika Pekem, Sleman, DIY.

Mereka juga berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Sejumlah orang ini turut mendesak Ombudsman dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia segera mengeluarkan rekomendasi atas penyiksaan tersebut.

Massa saat menggelar Aksi Damai dan Diam di Kanwil Kemenkumham DIY Rabu (24/11/2021)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Massa saat menggelar Aksi Damai dan Diam di Kanwil Kemenkumham DIY Rabu (24/11/2021)
Luthfi menegaskan yang dilakukan oleh saksi dan korban tidak ditunggangi kepentingan apa pun dan siapa pun.

"Tidak lain dari kepedulian akan kemanusiaan dan bertujuan membangun Indonesia yang lebih baik," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Hak Asasi Manusia Kanwil Kemenkumham DIY Purwanto  mengapresiasi aksi damai tersebut.

"Aspirasi ini kami jadikan sebagai bahan evaluasi dan koreksi kami untuk melakukan perbaikan dan penguatan dalam melaksanakan pembinaan kepada warga binaan yang sudah diatur di perundang-undangan, serta tertuang di juklak, juknis, serta SOP," katanya.

Baca juga: Kanwil Kemenkumham DIY Temukan Kekerasan Terhadap Napi Dilakukan Petugas Lapas Narkotika

Ia mengungkapkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Kanwil Kemenkumham DIY terkait dengan dugaan kekerasan di Lapas Narkotika IIA Yogyakarta sudah diserahkan kepada Inspektorat Jenderal Kemenkumham. 

Hasil itu akan dicocokkan dengan pendalaman oleh Ombudsman dan Komnas HAM.

"Hal ini untuk mendapatkan hasil keputusan, dan langkah-langkah yang harus dilakukan serta penerapan sanksi yang akan dikenakan oleh petugas yang bertanggung jawab," ucap dia.

Ia mengungkapkan selama investigasi dilakukan oleh Kanwil Kemenkumham DIY, belum ada tambahan jumlah jajaran petugas Lapas Narkotika IIA Yogyakarta yang menjadi terperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com