Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Jalan Rusak, 10 Toko di Jalan Poros Kabupaten Jombang Tutup, Dilewati Truk hingga Tronton

Kompas.com - 24/11/2021, 07:38 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang merekam kondisi jalan rusak, viral di media sosial.

Video tersebut direkam di jalan raya Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tepatnya di Dusun Tapen Utara yang jaraknya sekitar 500 utara sebelah utara Pasar Tapen.

Di video tersebut terlihat seorang nenek sedang menuntun sepeda angin yang di atasnya terdapat aneka sayuran.

Ia terlihat menyusuri jalan berlumpur. Di video tersebut juga merekam seorang kakek yang juga menuntun sepada angin dan melewati jalan yang sama.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @wargajombang pada Selasa (23/11/2021).

Tak hanya sekali. Akun tersebut juga beberapa kali mengunggah video kondisi jalan serta arus lalu linta di jalan yang mengalami kerusakan.

Baca juga: PPKM Level 3 Saat Libur Natal dan Tahun Baru, Obyek Wisata di Jombang Bakal Ditutup

10 toko tutup karena jalan rusak

Kondisi jalan poros Kabupaten Jombang, di Dusun Tapenlor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kondisi jalan poros Kabupaten Jombang, di Dusun Tapenlor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).
Jalan yang rusak di Desa Tapan itu berpengaruh pada kondisi pasar tradisional di desa tersebut.

Karena kondisi jalan yang sulit dilalui, omzet penjualan toko-toko yang ada di pasar tersebut turun hingga 70 persen.

Seperti yang diceritakan Rendista Tani, pemilik toko bangunan di Jalan Raya Desa Tapen.

Ia merasakan omzet turun sejak 3 bulan yang lalu. Kondisi semakin parah sejak sebulan terakhir saat kondisi jalan berlumpur karena intensitas hujan yang turun.

Baca juga: Fakta di Balik Video Viral Jalan Rusak di Jombang, Pedagang Turun Omzet hingga Tutup Warung

Biasanya omzet Rendista setiap hari antara Rp 6 juta hingga Rp 7 juta. Namun saat ini turun drastis.

"Lebih parahnya sekitar satu bulan ini. Turunnya sampai 70 persen," ungkap dia saat ditemui Kompas.com, di toko miliknya, Selasa (23/11/2021)

Jalan rusak dengan kondisi lubang yang cukup dan lebar, berada tepat di depan toko bahan bangunan milik Rendista.

"Orang mau belanja kan agak malas karena jalannya kayak begini," tutur pemilik toko Rezeki Alam itu.

Baca juga: Video Viral Jalan Poros Kabupaten Jombang Rusak, Netizen: Itu Sawah atau Jalan?

Tak hanya mengalami penurunan omzet. Beberapa pedagang lain nasibnya justru lebih buruk. Banyak warung dan toko yang tutup karena tidak ada pembeli yang mau datang ke warung atau toko mereka.

"Dampaknya kepada pedagang disini. Toko-toko sambatan (mengeluh) semua karena tidak ada yang beli," ungkap Abdul Yakun, Ketua RT 2 RW 3 Desa Tapen.

Bahkan menurutnya ada sekitar 10 warung terpaksa menutup warungnya karena tidak ada pembeli yang mau datang.

"Sekitar 10 warung tutup. Alasannya ya karena gak ada yang beli, karena jalannya kayak gini," ujar Yakun.

Baca juga: PPKM Level 1 di Jombang, Bupati Mundjidah Minta Warga Tak Kendor Terapkan Protokol Kesehatan

Akses jalan utama desa

Kondisi jalan poros Kabupaten Jombang, di Dusun Tapenlor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kondisi jalan poros Kabupaten Jombang, di Dusun Tapenlor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).
Hal senada juga dijelaskan oleh Kepala Desa Tapen Bahrul Ulum.

Ia mengatakan pelanggan Pasar Tapen banyak dari desa yang ada di bagian utara Desa Tapen yakni Desa Sidokaton, Desa Katemas dan Desa Bakalan Rayung.

Mereka kesulitan berbelanja ke pasar karena warga harus melewati jalan rusak jika akan ke pasar.

"Masyarakat yang biasa ke Pasar Tapen, selain dari Desa Tapen, ada yang dari Sidokaton, Bakalan Rayung dan Katemas. Kalau ke pasar ya lewat jalan itu," kata Bahrul kepada Kompas.com, di Kantor Desa Tapen, Selasa.

Baca juga: Candi Hindu Ditemukan di Jombang, Ada Penemuan Arca Nandiswara dan Mahakala Saat Ekskavasi

Menurutnya, jalan yang rusak itu adalah jalan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Kudu dengan Kecamatan Kabuh.

Jalan itu juga menjadi jalur alternatif bagi kendaraan yang bepergian dari dan ke wilayah Lamongan, Tuban dan Bojonegoro atau pun Surabaya.

Ia menjelaskan pembangunan jalan beraspal tersebut difasilitasi oleh Pemkab Jombang.

Sejak jalan tersbeut rusak, warga dan pemerintahan desa berusaha untuk mengurug jalan agar layak dilintasi.

"Sudah tak terhitung berapa kali jalan itu diurug, tapi kondisinya masih seperti itu," kata Ulum.

Baca juga: Potret Toleransi yang Tak Cuma Basa-basi dari Kampung 3 Agama di Jombang

Dilewati truk hingga tronton

Kondisi jalan poros Kabupaten Jombang, di Dusun Tapenlor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kondisi jalan poros Kabupaten Jombang, di Dusun Tapenlor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).
Dari pantauan Kompas.com, Selasa (23/11/2021), jalan dengan lebar sekitar 4 meter itu ternyata juga dilintasi berbagai jenis kendaraan, baik roda 2 maupun roda 4.

Kendaraan roda 4 yang melintas bukan hanya jenis mobil pribadi. Tampak pula kendaraan berat seperti trailer, truk gandeng maupun tronton.

Kendaraan-kendaraan besar tersebut melewati jejearan toko dan warung milik warga yang dikenal sebagai kawasan perdagangan.

Muhadi (40), warga sekitar mengatakan jalan tersebut dilintasi berbagai jenis kendaraan sejak setahun terakhir.

Baca juga: PTM Penuh di Jombang Dijadwalkan Januari 2022, Ini Alasannya

Menurutnya kondisi jalan tidak seimbang dengan kendaraan yang melintas. Hal tersebut membuat aspal jalan terkelupas dan diperparah saat kondisi hujan.

Aspal jalan yang terkelupas itu juga membentuk lubang besar dan cukup lebar dengan kedalaman hingga lebih dari 50 sentimeter.

"Jalan ini rusak sekitar 6 bulan, parahnya 3 bulan ini. Faktornya karena hujan. Kedua, kendaraan melintas melebihi tonase," kata Muhadi kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Arca Nandiswara Ditemukan Saat Ekskavasi Situs Pandegong di Jombang

Jadi jalan alternatif

Kondisi jalan poros Kabupaten Jombang, di Dusun Tapenlor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kondisi jalan poros Kabupaten Jombang, di Dusun Tapenlor, Desa Tapen, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/11/2021).
Saat dikonfirimasi Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Bayu Pancoro Adi mengatakan, jalan raya Tapen-Kabuh merupakan jalan poros Kabupaten.

Sejak Juli 2020, jalan itu dimanfaatkan sebagai jalur alternatif untuk pengalihan arus lalu lintas seiring dengan pelaksanaan pembangunan jembatan Ploso.

Menurut Bayu, penyebab kerusakan jalan akibat kendaraan yang melintas tidak sesuai dengan kondisi jalan.

Kapasitas ideal untuk kendaraan yang melintas, maksimal delapan ton. Namun fakta yang terjadi, kendaraan yang lalu-lalang tonasenya justru lebih dari delapan ton.

"Itu jalan poros kabupaten. Faktor kerusakannya karena pengalihan arus. Terus yang penting masalahnya adalah tonase kendaraan," kata Bayu saat dihubungi Kompas.com.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor : Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com