MEDAN, KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda pada Selasa (23/11/2021) malam hingga Rabu dini hari menyebabkan sejumlah titik di Kota Medan, Sumatera Utara, dilanda banjir.
Hujan mulai mengguyur Kota Medan sekitar pukul 19.30 WIB, dan semakin deras hingga tengah malam.
Akibatnya, sejumlah drainase di jalan-jalan protokol di Medan meluap karena tak mampu menampung debit air yang sangat besar.
Banjir tak terhindarkan. Jalanan digenangi air.
Baca juga: Kasus Video Viral Sekuriti Ditabrak, lalu Penabraknya Dianiaya, Diambilalih Polrestabes Medan
Rumah-rumah warga dan fasilitas umum banyak yang terendam banjir.
Adapun sejumlah titik yang terjadi banjir di Medan yakni, Jalan Gatot Subroto, Jalan Stasiun dan seputar Lapangan Merdeka.
Kemudian di Jalan Meranti, Jalan Dr Masyur depan Kampus USU, Jalan Setia Budi, dan Jalan Irian Barat.
Berikutnya di Jalan Sekip, Jalan Karya, sebagian besar wilayah Kecamatan Helvetia, Jalan Darussalam dan sejumlah titik lainnya.
Baca juga: Aktivis Sebut Lapangan Merdeka Medan Belum Bebas dari Asap Rokok
Sejumlah kendaraan yang berusaha menerobos genangan air mogok.
Sebab, ketinggian air sudah lebih dari 50 sentimeter di sejumlah ruas jalan.
Kondisi demikian terjadi hingga Rabu dini hari.
Hujan ringan bahkan terus terjadi hingga menjelang subuh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan mengonfirmasi bahwa banjir di Medan kali ini disebabkan oleh drainase yang tak mampu menampung debit air.
Baca juga: Bobby Nasution Minta Perbaikan Danau Siombak di Medan
Adapun debit air di sungai-sungai yang membelah Kota Medan masih dalam kondisi normal.
Kecuali Sungai Deli di kawasan Kampung Aur yang menjadi langganan meluap dan airnya menggenangi rumah-rumah warga.
"Kami minta Pak Wali Kota, sesuai janji kampanyenya untuk segera menyelesaikan masalah banjir ini," kata salah seorang warga bernama Intan.
Intan merupakan warga di Jalan Amaliun.
Di lokasi yang jarang banjir itu, justru genangan air cukup tinggi menggenangi ruas jalan dan sejumlah rumah warga.
"Drainase di sini sudah tak normal lagi. Makanya meluap," kata Intan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.