LEBAK, KOMPAS.com - Atap Laboratorium IPA SMPN 1 Cibeber, Kabupaten Lebak ambruk Selasa (23/11/2021). Akibatnya delapan siswa, dua di antaranya alumni terluka akibat tertimpa reruntuhan material atap.
Kepala Sekolah SMPN 1 Cibeber, Heri Subiantopo mengatakan mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.15 WIB.
Saat itu, delapan orang korban sedang berlatih seni di ruang Laboratorium IPA untuk tampil pada Hari Guru 25 November mendatang.
Baca juga: Dampak Siklon Tropis Paddy di Lebak, Sejumlah Rumah Rusak, Atap Sekolah Ambruk
Latihan seni tersebut, kata Heri, merupakan inisiatif para siswa lantaran ingin memberikan kejutan kepada guru di sekolah tersebut.
Pihak sekolah, sebetulnya sudah melarang mereka berlatih, selain karena menggangu kegiatan belajar tatap muka, juga tengah terjadi cuaca buruk sehingga siswa diimbau tidak berkegiatan di luar jam belajar.
"Tapi habis dzuhur mereka datang ke sekolah, masuk ruangan itu dan memainkan alat musik tradisional, saya mau shalat dengar suara musik, tidak lama suara gemuruh roboh, ternyata anak-anak ada di dalam," kata Heri.
Baca juga: Usai OTT, Polda Banten Geledah Kantor BPN Lebak, Amankan Dua Boks Berisi Dokumen
Heri mengatakan, ruang laboratorium merupakan bangunan terpisah dari gedung utama sekolah. Jarak dari kantor guru sejauh 30 meter. Namun suara gemuruh terdengar jelas.
Bersama sejumlah guru, Heri kemudian bergegas berlari ke sumber suara dan mendapati sejumlah siswa tertimpa bangunan.
"Total ada ada delapan yang terluka, tujuh luka ringan, satu luka sedang," kata dia.
Para korban tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Cibeber dan ditangani oleh medis. Seluruhnya kemudian diizinkan pulang setelah dinyatakan tidak ada kondisi yang mengkhawatirkan.
Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Pegawai BPN Lebak sebagai Tersangka Pungli Sertifikat Tanah