YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Melandainya kasus baru Covid-19 dan adanya sejumlah penyesuaian aturan dari pemerintah membuat tingkat keterisian atau okupansi hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat.
Berdasarkan informasi dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, dalam empat pekan terakhir okupansi hotel sudah naik.
"Paling banyak Sabtu kemarin rata-rata 80 persen di semua area dan semua kelas hotel dan restoran," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono ditemui di sela-sela acara Jogja International Travel Mart (JITM), Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Wali Kota Batu: Tak Ada Hotel dan Destinasi Wisata yang Rusak akibat Banjir Bandang
Kendati demikian, jumlah karyawan yang dipekerjakan kembali belum meningkat banyak.
Deddy mengatakan, baru sebanyak 30 persen pegawai hotel mulai dipekerjakan kembali setelah hampir dua tahun pandemi Covid-19.
"Pegawai yang dirumahkan sudah mulai ditarik kembali tapi belum semuanya karena kondisi belum baik-baik saja, masih melihat situasi dan kondisi," sebut Deddy.
Kondisi ini, menurut Deddy, perlu dipertahankan agar sektor wisata di DIY tetap bisa bertahan mengingat pandemi Covid-19 belum benar-benar selesai
"Ini yang kami sampaikan harus pertahankan dan jaga bersama. Kondisi memang sudah membaik tapi PHRI belum baik-baik saja," kata dia.
Baca juga: Ini Daftar UMK DIY 2022, Kota Yogyakarta Tertinggi
Menurutnya, selama dua tahun banyak pengusaha yang bertahan susah payah saat angka Covid-19 naik.
Keuntungan yang didapat sekarang baru digunakan untuk membayar cicilan dan membayar gaji karyawan.
"Kami berdarah-darah selama dua tahun terakhir," kata dia.