Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Peninggalan Dinasti Song Diangkat dari Laut Selayar Sulsel

Kompas.com - 22/11/2021, 21:15 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Harta peninggalan Dinasti Song berupa keramik dan koin mulai diangkat dari dasar laut di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kepala Tugas Kelompok Kerja (Kapokja) Cagar Budaya Bawah Air Sulsel dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulsel, Abdullah mengatakan, pengangkatan harta peninggalan Dinasti Song yang tenggelam di wilayah laut Bonto Sikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, baru dilakukan.

Pengangkatan ini dilakukan dari kedalaman sekitar 20 meter yang tidak jauh dari pesisir pantai.

Harta peninggalan Dinasti Song yang diangkat itu berupa keramik dan koin saja untuk menghindari penjarahan. Koinnya pun bukan emas, jadi tidak seberapa nilainya. Namun, nilai ilmu pengetahuan dan sejarahnya yang besar,” kata Abdullah saat dikonfirmasi, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Warga Tak Mau Serahkan Guci Diduga dari Dinasti Ming yang Ditemukan di Perairan Bawean

Abdullah menuturkan, pengangkatan harta peninggalan Dinasti Song yang merupakan peninggalan kerajaan abad 17 hingga sisa-sisa perang dunia II ini membutuhkan waktu yang lama.

Apalagi masih dilakukan pencarian bangkai kapal yang mengangkut harta tersebut yang diperkirakan masih berada di sekitar lokasi penemuan.

Pasalnya, jejak bangkai kapal yang tenggelam antara tahun 900-1.200 silam berupa serpihan sama sekali belum ditemukan.

“Para peneliti belum menemukan bangkai kapal saat mengangkat ratusan keramik dan koin peninggalan Dinasti Song. Apakah ada bangkai kapal Dinasti Song, sampai sekarang belum tahu,” ungkapnya.

Antisipasi dicuri

Harta peninggalan Dinasti Song berupa keramik dan koin mulai diangkat dari dasar laut di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Namun bangkai kapalnya yang tenggelam antara tahun 900-1.200 silam masih dilakukan pencarian.Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulsel Harta peninggalan Dinasti Song berupa keramik dan koin mulai diangkat dari dasar laut di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Namun bangkai kapalnya yang tenggelam antara tahun 900-1.200 silam masih dilakukan pencarian.

Untuk menghindari adanya pencurian badan muatan kapal tenggelam di sana, lanjut Abdullah, pihaknya juga telah menempatkan penjaga.

Sejauh ini, pihaknya mengalami kesulitan mengawasi para pemburu harta di beberapa lokasi tempat di Sulsel.

Sebab, lokasinya susah diawasi kasus pengangkatan secara ilegal ini masih sering terjadi.

“Berdasarkan data, ada sekitar 20 titik lokasi di dasar laut. Lokasi harta muatan kapal tenggelam ini juga tersebar mulai dari sekitar Laut Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan survei awal, khusus untuk muatan kapal yang tenggelam terdiri dari keramik dan mata uang. Meski begitu, hingga saat ini belum ada penemuan emas di dalam muatan kapal tenggelam sejauh ini,” paparnya.

Abdullah menuturkan, jika perairan Kepulauan Selayar jalur pelayaran. Di situlah, diperkirakan kepal Dinasti Song berlayar dan tenggelam beserta harta berupa keramik dan koin.

“Laut Selayar sempat menjadi jalur lalu-lalang kapal-kapal asing untuk berdagang dahulu kala, karena strategis dalam jalur pelayaran di Nusantara. Pelayaran di masa lalu identik dengan aktivitas perdagangan dan pendistribusian komoditi dari satu daerah ke daerah lainnya,” tuturnya.

Dilaporkan dari tahun 2004

Harta peninggalan Dinasti Song berupa keramik dan koin mulai diangkat dari dasar laut di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Namun bangkai kapalnya yang tenggelam antara tahun 900-1.200 silam masih dilakukan pencarian.Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulsel Harta peninggalan Dinasti Song berupa keramik dan koin mulai diangkat dari dasar laut di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Namun bangkai kapalnya yang tenggelam antara tahun 900-1.200 silam masih dilakukan pencarian.

Abdullah menambahkan, penemuan keberadaan situs ini pertama kali diketahui pada Desember 2004.

Hal itu berdasarkan adanya laporan dari salah seorang anggota Direktorat Polisi Perairan Polda Sulsel terkait dengan temuan barang berupa keramik tua di perairan Selayar.

“Kemudian pada 2009 beredar informasi mengenai pencurian keramik dari barang muatan kapal tenggelam di Selayar. Tempat pencurian keramik kuno itu diketahui berada di wilayah Tile-Tile. Keramik yang diangkat dari situs ini sebagian berhasil diselamatkan, kemudian dikonservasi dan kini menjadi koleksi museum di Selayar,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com