Kejadian bermula ketika PHH menghubungi YTI melalui sambungan telepon.
Dalam pembicaraan antara keduanya melalui telepon, PHH menawarkan agar dirinya tidur dengan YTI.
YTI yang merasa tidak terima dengan tawaran tersebut langsung mengumpan PHH dengan ajakan untuk bertemu.
Kemudian, mereka bertemu di toko dan kemarahan YTI pun tak terbendungkan.
Setelah itu, video kemarahan YTI terhadap PHH diunggah di story WhatsApp milik YTI.
YTI lalu menghapus story tersebut dalam waktu kurang dari satu jam setelah diunggah di WhatssApp.
Namun, beberapa teman YTI sudah melihat story itu. Lantas, beberapa teman YTI meminta video tersebut.
"Awalnya YTI tidak mau memberikan (video tersebut) karena takut disebar. Namun, atas bujuk teman-temannya, akhirnya dikasih. Dan, beberapa jam kemudian langsung viral," tutur Handrio.
Baca juga: Luhut: Sirkuit Mandalika Sudah Memenuhi Syarat untuk Formula 1
Menurut Handrio, pihak keluarga besar dan istri dari PHH sempat mendatangi bagian SPKT Polres Sumba Timur untuk melaporkan kejadian tersebut pada Jumat (19/11/2021).
Anggota kepolisian yang sedang piket pada saat itu meminta kepada keluarga tersebut agar menghadirkan PHH.
Namun, mereka belum mengetahui keberadaan PHH ketika mendatangi Mapolres Sumba Timur.
Handrio menyebutkan, PHH mengakui perbuatannya pada saat diinterogasi oleh polisi.
"Iya betul, (PHH) mengakui (perbuatannya), karena saat itu laki-laki tersebut dalam kondisi mabuk miras," ujar Handrio.