Meski demikian, Febri menjelaskan, pelaksanaan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan swab hunter yang terus dilakukan di Kota Surabaya.
"Kami mencoba untuk melakukan peningkatan dari swab hunter. Untuk pelaksanaan swab hunter sendiri tetap dilakukan dan juga melaksanakan pencarian sampling dari masing-masing kantor dengan 10 persen dari jumlah karyawan," ucap dia.
Pelaksanaan tes swab ini, lanjut Febri, juga berkaca dari jumlah peningkatan pasien Covid-19 yang dirawat di Hotel Asrama Haji (HAH).
Febri menuturkan, terdapat penambahan kasus Covid-19 di Kota Surabaya selama dua hingga tiga pekan terakhir.
"Biasanya di HAH hanya 7 pasien, terus sampai 8-9 pasien, tapi sekarang ada 11-14 pasien. Ini harus diantisipasi, walaupun kita melihat kondisi orang tersebut hanya sebatas OTG (Orang Tanpa Gejala)," ujar dia.
Baca juga: Hendak Perkosa Istri Teman Kerjanya, Sales Mobil di Surabaya Terancam 9 Tahun Penjara
Oleh karena itu, Febri berharap, masyarakat Kota Surabaya tidak meremehkan Pandemi Covid-19 di masa PPKM Level 1 tersebut.
Sebab, dalam penanganan Covid-19 membutuhkan tanggap jawab dan gotong-royong semua elemen di Kota Surabaya.
"Ini tidak bisa diremehkan, meskipun terjadi peningkatan sekian persen, maka dari itu Pemkot Surabaya melakukan antisipasi. Maka, untuk seluruh warga dan elemen Kota Surabaya, harus saling menjaga, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.