Damanhuri menceritakan, kawasan Kedungwanglu sudah dihuni sejak ratusan tahun lalu terbukti ada kompleks makam yang tidak diketahui identitasnya.
"Cerita dari nenek saja makam di sekitar kedungwanglu itu sudah ada sejak dulu. Itu nenek dari pamong kalurahan disini," kata Damanhuri.
Baca juga: Kondisi Terkini, Banjir di Aceh Timur Mulai Surut
Menurut dia, kawasan Kedungwanglu sudah ada jalan cukup lebar yakni menghubungkan Kedungwanglu-Padukuhan Klepu, dan Kedungwanglu-Selopamioro, Bantul.
"Untuk Kedungwanglu sampai Klepu itu belum lama kami bersihkan, ketebalan tanahnya sekitar 2 meter. Jalannya itu dibangun dari batu hitam selebar 7 meter, ada 12 jembatan yang sampai sekarang masih baik," kata Damanhuri.
Baca juga: Wali Kota Batu: Tak Ada Hotel dan Destinasi Wisata yang Rusak akibat Banjir Bandang
Hal itu cukup beralasan karena ada pabrik pengolahan kayu putih di sekitar selopamioro, kemungkinan jalan itu dibangun untuk mengangkut hasil hutan.
"Jalannya lebar, di Padukuhan Menggoro ada klinik sudah sejak jaman Belanda. Sampai sekarang masih digunakan. Dulu saat diresmikan, menurut cerita ibu saya itu ada 17 bendera dari berbagai negara," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.