Budi Santoso, Kepala Pengamanan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) menyebutkan, pihaknya tidak melakukan tindakan apapun untuk menangani hewan seperti sapi dan anjing yang masih ada di pemukiman warga.
Meski hal itu diakuinya sebagai ancaman bagi kelancaran balapan WSBK.
"Itu ancaman, ancaman bisa kita hadapi, untuk memperkecil ancaman itu, ancaman itu bisa kita hindari, kita kurangi, kita pindahkan atau mungkin dihadapi, dan untuk sapi dan juga anjing, kita tidak melakukan apa-apa," kata Budi.
Demi kelancaran keberadaan anjing dan sapi dihindari dengan cara membuat pagar mengelilingi sirkuit.
Baca juga: Ratusan Bikers Honda Semangati Pebalap Indonesia di Mandalika
Sementara, Corporate Comunication ITDC, Ester Ginting mengatakan, dalam pengembangan destinasi pariwisata yang dikelolanya, ITDC selalu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan.
ITDC juga berkomitmen untuk selalu menghormati hak masyarakat serta menjaga keberlangsungan kehidupan lingkungan sekitar.
Terkait isu anjing liar, dia memastikan, ITDC tidak melakukan hal tersebut.
"Kami pastikan tidak pernah mengeluarkan kebijakan penanganan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (22/11/2021).
"Kami memasang pagar yang rapat di sekeliling sirkuit agar anjing yang sudah dihalau tidak kembali masuk ke sirkuit," katanya.
Ester juga mengimbau pemangku kepentingan tidak terpengaruh dengan isu tidak bertanggung jawab yang beredar tanpa disertai bukti yang kuat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.