Bukan hanya Seneng, seorang warga bernama Muchlis juga sempat dimintai tolong oleh seseorang yang mengaku petugas.
Orang itu memintanya menangkap anjing, bila perlu meracunnya.
Sebagai gantinya, dia akan diberikan imbalan uang Rp 100.000 per ekor anjing yang diracun.
Namun Muhlis menolak tawaran tersebut.
"Enggak mau saya, masak kita tega racun anjing yang selama ini menjaga kita, tapi kok ya tiba tiba anjing kami mati," kata Muchlis.
Baca juga: Sempat Pasrah, Toprak Kini Bisa Persembahkan Gelar WSBK untuk Sang Ayah
Warga juga tidak tahu pasti siapa yang tega meracun anjing-anjing itu.
Hanya saja menurut warga sejumlah orang memang mendatangi perkampungan malam-malam mencari anjing, beberapa hari menjelang pelaksanaan WSBK.
Warga lain juga mengaku didatangi sejumlah orang yang menawarkan uang sebesar Rp 100.000 untuk setiap ekor anjing yang ditangkap atau dibunuh.
“Pokoknya mau ditangkap atau dibunuh, akan dikasi uang Rp 100.000, saya juga enggak mau,” kata Abdul Kadir (50) salah seorang warga Ebunut.
Baca juga: Luhut: Sirkuit Mandalika Sudah Memenuhi Syarat untuk Formula 1
Kepala Dinas Pertanian, Lombok Tengah, Lalu Iskandar yang dikonfirmasi terkait kematian anjing di kawasan sirkuit, Sabtu (20/11/2021) mengatakan, pihaknya tidak pernah mengeksekusi anjing di sekitar sirkuit dengan diracun.
"Kami hanya pernah diajak dalam rapat koordinasi membicarakan penanganan anjing liar di sekitar sirkuit, sebelum WSBK, hanya saja tidak ada tindak lanjut setelah itu" kata Iskandar.
Iskandar mengaku pihaknya tidak memiliki bius untuk menangani anjing-anjing tersebut.
Bahkan tidak pernah ada tindak lanjut yang melibatkan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, setelah rapat koordinasi tersebut bersama ITDC.
Baca juga: Kunjungi Lombok, Ganjar Pranowo Cicipi Pelecing Kangkung