KEDIRI, KOMPAS.com - Daun tanaman di sekitar rumah ternyata bisa memiliki nilai jual tinggi jika dimanfaatkan lebih jauh.
Salah satunya bila digunakan sebagai pola kain ecoprint.
Baca juga: Dosen USU Inovasi Ecoprint Daur Ulang Tumbuhan
Berbeda dengan batik yang membutuhkan keahlian seni, batik ecoprint ini cenderung lebih mudah dilakukan karena pada dasarnya hanya menempelkan dedaunan pada kain.
Dari tempelan itu, nantinya akan meninggalkan bekas berupa warna dan bentuk sesuai daun yang ditempelkan.
Sehingga, siapa pun bisa membuatnya dengan mudah serta bisa memilih motif maupun pola sesuai selera.
Salah satu penggiat kain ecoprint ini adalah Agus Praptina (61), warga Perumahan Canda Bhirawa Asri Blok W, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Ibu rumah tangga yang akrab disapa Bu Seno ini sudah hampir empat tahun menekuni usaha kain ecoprint.
Dia menerapkannya pada kain taplak meja, sajadah, hingga kain untuk bahan pakaian semisal kemeja.
Dari kreativitasnya itu, dia bisa meraup jutaan rupiah karena produknya banyak dilirik orang.
Harga yang dibanderolnya beragam, mulai dari Rp 350.000 sampai Rp 1,5 juta sesuai jenis kain.
Kainnya diminati warga lokal hingga luar pulau, seperti Madura hingga Kalimantan.
"Alhamdulillah dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita, diolah bisa bernilai ekonomis," ujar Bu Seno ditemui di rumahnya.
Baca juga: Inisiasi Toleransi Antarumat Beragama di Situs Ndalem Pojok Kediri