MEDAN, KOMPAS.com - Dua residivis kasus narkoba di Labuhanbatu, Sumatera Utara, kembali tertangkap saat edarkan sabu, kini keduanya beserta komplotannya terancam hukuman penjara hingga 20 tahun.
Kasat Res Narkoba Polres Labuhanbatu AKP Martualesi Sitepu mengatakan, pihaknya mengamankan empat orang pengedar sabu. Dua dari empat pelaku diketahui sebagai residivis.
Hal itu disampaikan Martualesi ketika dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Minggu (21/11/2021) siang.
Baca juga: Sidang Kasus 11 Polisi Nakal di Sumut, Kanit Narkoba Jual 5 Kg Sabu Hasil Tangkapan Rp 1 Miliar
Ungkap jaringan pengedar sabu lintas provinsi, ditemukan 300 gr sabu
Dijelaskannya, pengungkapan kasus ini merupakan instruksi dari Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti.
Menurut Martualesi, empat pelaku merupakan jaringan bandar narkoba Aceh - Rantauprapat - Ajamu.
Baca juga: Anggota DPRD Tanah Laut Kalsel yang Terjerat Kasus Sabu Divonis Bebas
Bermula dari penangkapan E alias Atut (43) warga Jalan Diponegoro, Rantauprapat dan SAP (21), warga Desa Sei Sentosa Panai Hulu saat mengendarai mobil melintas di Jalan Baru By Pass Kota Rantauprapat pada Senin (15/11/2021).
"Saat diamankan, di mobil tersebut kita temukan barang bukti 300 gram sabu-sabu disimpan dalam tiga plastik klip," kata Martualesi.
Bekerja tiga bulan, sudah edarkan 30 gr dan 50 gr sabu
Setelah diinterogasi, kedua tersangka mengaku hendak mengedarkan sabu-sabu itu di Desa Ajamu, Kecamatan Panai Hulu, Labuhanbatu atas suruhan warga kota Rantauprapat, berinisial KT (38), warga Jalan Sirandorung Rantauprapat.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Paman dan Keponakan yang Jadi Kurir Narkoba, Petugas Amankan 1 Kg Sabu
SAP mengaku selama tiga bulan dia yang menjadi kurir membagikan sabu untuk diedarkan di Desa Ajamu dan sudah 2 kali meloloskan sabu untuk diedarkan yaitu sebanyak 30 gram dan 50 gram
"Di rumah KT kita tangkap juga tersangka R (37), warga Kuala Simpang, Aceh Tamiang," katanya.
Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Kompak Jadi Pengedar Sabu, Istri Ditangkap, Suami dan Anak Masih Buron