Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Kartu Bansos di Nganjuk Belum Terdistribusi, Mensos Risma: Senin Besok Harus Selesai

Kompas.com - 21/11/2021, 17:54 WIB
Usman Hadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma, menyoroti banyaknya Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang belum terdistribusi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim).

Berdasarkan data yang dimiliki pihak Kemensos, ada sebanyak 7.161 KKS yang belum terdistribusi di Nganjuk. Rinciannya, pada September ada 3.582 KKS dan Oktober ada 3.579 KKS yang belum terdistribusi.

Baca juga: Profil Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya yang Jadi Menteri Sosial

Terkait hal ini, Mensos Risma meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menyelasaikan permasalahan ini maksimal Senin (22/11/2021) besok.

“Jadi Senin saya minta diselesaikan semua,” kata Risma usai menghadiri acara penyaluran bantuan sosial di Gedung Juang 45 Nganjuk, Minggu (21/11/2021).

“Pak Sekda (Nganjuk) tadi sudah janji untuk bisa mengumpulkan penerima manfaat seluruhnya, terutama yang belum terima kartu dan belum realisasi,” lanjut dia.

Baca juga: Mensos Risma Kunjungi Korban Erupsi Sinabung di Karo, Yakinkan Warga Bisa Bangkit di Tengah Keterpurukan

Risma melanjutkan, dari 7.161 KKS tersebut mayoritas dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako. Untuk pendistribusian KKS dari Program Keluarga Harapan (PKH) relatif lancar.

“Ini kalau lihat, dibandingkan PKH, itu yang BPNT atau yang sembako itu lebih lambat, jadi lebih lambat. Kalau PKH itu langsung transfer cash, kalau BPNT itu memang sangat tergantung terhadap e-Warong-nya,” tuturnya.

Baca juga: Risma Sebut Pemerintah Pusat Akan Adopsi Command Center 112 Pemkot Surabaya, Ini Alasannya

Penerima PKH harus dipantau, jangan sampai uang bansos untuk beli rokok

Menutur Risma, persoalan KKS yang belum terdistribusi tidak hanya terjadi di Nganjuk, namun juga di wilayah lainnnya.

Untuk itu, pihaknya akan mengevaluasi penyaluran BPNT tersebut.

 

“Jadi salurnya (BPNT) rata-rata hampir semua daerah rendah yang e-Warong ini. Jadi karena itu nanti kita coba evaluasi. Karena di perpres-nya itu boleh uang tunai, nanti tinggal dia bisa belanja di manapun,” sebutnya.

Kendati nantinya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa mengambil bantuan dalam bentuk uang tunai, lanjut Risma, tetapi yang bersangkutan tidak bisa asal dalam membelanjakan uang bansos tersebut.

Untuk itu, pihak Kemensos dan stakeholder terkait akan mengontrol penggunaannya.

“Karena kalau enggak dikontrol nanti dibelikan rokok, dibelikan minuman keras, kan enggak boleh. Jadi tetap harus kita kontrol untuk penggunaan belanjanya itu,” papar Risma.

“Kita sudah siap uji coba untuk (KPM) belanja di manapun saja. Tapi tetap kita kontrol untuk penggunaannya,” sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com