Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dua Anak Dicabuli Sekeluarga di Padang, Ketua RW: Ibunya Jarang Pulang, Malah Anggap Pengakuan Korban Mengada-ada

Kompas.com - 21/11/2021, 13:52 WIB
Rahmadhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Zainal, Ketua RW di lingkungan dugaan kasus pencabulan sekeluarga di Padang, Sumatera Barat, membeberkan kondisi keluarga dua anak yang mengaku dicabuli kakek, paman dan kakaknya. 

Ia menceritakan, ibu dua korban pencabulan sekeluarga di Padang itu ternyata jarang pulang karena tinggal dengan suami barunya.

Baca juga: Terjadi Lagi di Padang Sumbar, Oknum Guru Mengaji Cabuli 3 Anak di Bawah Umur

 

Ibu korban sendiri sudah berpisah dengan ayah kandung korban, sehingga kedua korban dan kakak-kakaknya hanya diasuh oleh kakek dan neneknya.

"Mereka tinggal dengan kakek dan neneknya. Sehari-hari neneknya berjualan di pasar, begitu juga dengan kakek korban yang juga tersangka pencabulan. Sewaktu berjualan di pasar, cucunya main di rumah tetangga," ucap Zainal, ketua RW di Kota Padang, kepada sejumlah media, Minggu (21/11/2021). 

Baca juga: Kisah Miris Satu Keluarga Cabuli 2 Anak di Padang, Polisi: Orangtuanya Enggan Beri Keterangan, Korban Malah Lapor ke Tetangga

Alasan ibu korban tak mau beri keterangan ke polisi

Terkait sikap ibu korban yang tidak mau memberikan keterangan kepada polisi, Zainal mengatakan bahwa si ibu menganggap pengakuan si anak mengada-ada.

Ia menambahkan, keluarga tersebut tinggal serumah dan mereka hanya mengontrak rumah di kawasan tersebut beberapa tahun terakhir.

"Usai peristiwa ini, kami tidak ingin lagi keluarga korban tinggal di lingkungan kami. Rumah itu sudah kami gembok," ucap Zainal.

Baca juga: Pilunya Nasib Dua Anak di Padang, Dicabuli Sekeluarga, Kakak Usia 9 dan 11 Tahun Ikut Terlibat

Pengakuan tetangga: dua korban takut melihat rumah

Sebelumnya, tindakan pencabulan ini diketahui ketika tetangga tempat korban biasa bermain S mengetahui ada yang aneh pada kedua anak tersebut.

"Ketika saya mau pergi mereka bersikeras mau ikut, tidak mau tinggal di rumah, seakan takut melihat rumah. Dari sana saya mulai curiga, lalu saya tanya mereka apa yang terjadi," ucap S.

Berdasarkan keterangan korban, tetangga dan warga sekitar bersama ketua RT langsung membuat laporan ke polisi.

Enam pelaku pencabulan dari kakek hingga kakak kandung

Sebelumnya diberitakan dua anak dibawah umur di Kota Padang Sumatera Barat dicabuli dan disetubuhi oleh keluarga terdekat.

Saat ini jumlah pelaku berjumlah enam orang.

Pelaku adalah kakek korban J (69), paman korban R (23), sepupu ibu korban A (16).

Kemudian kakak kandung korban RA (11) dan kakak sepupu korban G (9).

Dan saat ini satu orang pelaku rekan paman korban masih diburu.

"Korban tersebut berusia lima tahun dan sembilan tahun," ujar Kasatreskrim Polresta Padang, Rico Fernanda, Rabu (17/11/2021) kepada sejumlah media.

Perbuatan pencabulan serta persetubuhan tersebut dilakukan di rumah korban dan sudah dilakukan berulang kali.

"Setelah kakeknya melakukan, kemudian besoknya dilakukan oleh paman dan besoknya kakaknya lagi," katanya.

Saat ini kata Rico, kasus pencabulan tersebut sedang ditangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Padang, sebab korban mengalami trauma. 

"Pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com