Telur maleo terinkubasi di dalam tanah hingga 60 hari dengan suhu berkisar 29-36 derajat Celcius.
Anakan maleo yang berhasil menetas akan berusaha muncul ke permukaan tanah, perjuangan pergerakan muncul di permukaan tanah ini sekitar 1 sentimeter per jam, membutuhkan waktu hingga 2 hari untuk sampai ke permukaan.
Sesampai di atas, ia akan beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga.
Waktu istirahat ini adalah saat yang rentan bagi anak maleo, para predator yang sudah mengetahui lokasi peneluran acap menanti kemunculan mereka.
Biawak, elang, gagak atau lainnya sudah berjaga-jaga siap menerkam.
Usai beristirahat anak maleo bisa berjalan atau terbang menuju rimbunnya hutan.
Baca juga: Kenali Kawasan Jelajah, Peneliti Lepaskan Burung Maleo Bercincin
Meski baru menetas anak maleo ternyata bisa langsung terbang, terutama jika menghadapi sesuatu yang berbahaya.
Anak maleo ini hidup tanpa bimbingan induknya, ini yang membedakan dengan jenis burung lainnya.
Setelah mencapai usia empat tahun, maleo akan mencari pasangannya.
Setelah menemukan pasangan, mereka akan menjalani sebagai burung dewasa, melakukan kawin yang kemudian bertelur di lokasi yang istimewa ini, memiliki panas bumi atau di pasir pantai yang hangat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.