Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Oknum Petugas Dishub Pukul Sopir Pikap lalu lari Terbirit-birit, Viral di Medsos

Kompas.com - 21/11/2021, 06:10 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Warganet dhebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan soerang oknum pegawai Dinas Pehubungan di Lampung memukul sopir pikap.

Diketahui, peristiwa itu terjadi di wilayah Kota Metro, Lampung, pada Rabu (17/11/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.

Usai kejadian itu, oknum petugas Dishub yang belum diketahui identitasnya tersebut sudah diproses di tempatnya bekerja.

Berikut faktanya yang Kompas.com rangkum:

1. Viral di media sosial

Ilustrasi media sosialShutterstock Ilustrasi media sosial

Sebuah video yang memperlihatkan serang oknum petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di Lampung memukul sopir pikap viral di media sosial.

Video itu pertama kali diunggah oleh akun Isti Qomariyah, istri sopir pikap tersebut di grup Pringsewu Lampung Indonesia pada Rabu (17/11/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.

Kemudian, video berdurasi 46 detik itu diunggah kembali oleh akun Instagram @kabarindo dan @seputar_lampung pada Kamis (18/11/2021) malam hingga akhirnya viral.

Pada caption unggahan video disebutkan pihak yang bertikai adalah petugas Dishub Kota Metro, Lampung, dengan seorang sopir.

Dalam video itu, sopir mengaku dipukul oknum petugas dishub di bagian tangan dan kepala.

“Bapak jangan main kekerasan begitu. Kenapa saya dipukul, tangan saya dipukul, kepala saya dipukul, bapak jangan berbuat seenaknya,” ucap sopir tersebut dalam video itu.

Selain itu, juga terdengar suara anak kecil menangis saat sang sopir berdebat dengan petugas tersebut.

Saat dikonfirmasi, Isti Qomariyah membenarkan mengambil video itu dan sopir yang ada di video tersebut adalah suaminya.

"Iya, Mas, itu kejadian dialami oleh saya dan suami saya sendiri tempo hari," kata Isti saat dihubungi melalui Facebook Messenger, Jumat (19/11/2021) malam.

Baca juga: Viral, Video Oknum Petugas Dishub Pukul Sopir Pikap, lalu Lari Terbirit-birit

 

2. Kronologi kejadian

Ilustrasi polisi menggelar razia.TRIBUN BATAM/IMAN Ilustrasi polisi menggelar razia.

Diceritakan Isti, peristiwa itu berawal saat mereka sedang dalam perjalanan ke Kota Metro.

Kemudian, mereka dihentikan oleh oknum petugas itu di salah satu di Kota Metro.

Kepada suaminya, petugas itu menghentikan mereka karena sedang razia zebra dan meminta menujukkan buku KIR.

Saat itu, kata Isti, ia sempat menanyakan lokasi razia yang dimaksud petugas tersebut. Sebab, sambungnya tidak ada plang razia.

"KIR-nya hidup, kami tanya razianya sebelah mana, plangnya enggak ada. Dia (oknum) itu enggak bisa jawab sambil marah-marah," ujarnya.

Bukan itu saja, lanjutnya, oknum dishub itu pun meminta sumainya untuk menunjukkan STNK.

Baca juga: Gagal Menilang karena Surat Lengkap, Anggota Dishub Hajar Sopir Pikap, lalu Lari Terbirit-birit ke Gang Sempit

 

3. Pukul sopir pikap lalu lari terbirit-birit

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Kata Isti, saat oknum tersebut meminta kepada suaminya untuk menujukkan STNK, ia pun lantas menjawab bahwa bukan wewenang dari tugasnya.

Namun, perkataan itu membuat oknum petugas itu marah dan memukul suaminya.

"Kami jawab, itu kan bukan kewenangan bapak. Dia jawab, ada kewenangan, tapi sambil emosi dan main tangan (memukul) ke kepala suami saya," ungkapnya.

Usai memukul suaminya, sambung Isti, oknum petugas yang belum diketahui identitasnya itu langsung kabur ke gang perumahan warga.

"Setelah itu dia kabur dengan motornya. Kita sempat kejar masuk ke gang perumahan warga. Ternyata itu gang buntu. Di situ baru saya ambil videonya, anak saya nangis," ungkapnya.

Isti mengaku, terkait dengan kejadian yang dialaminya bersama suaminya tidak akan diperpanjangnya.

Namun, Isti mengatakan, sengaja mengunggah video itu sebagai pengingat untuk berhati-hati.

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Yana Nge-prank Hilang di Cadas Pangeran

 

4. Oknum petugas yang pukul sopir pikap sudah diproses

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Metro Zupikri membenarkan oknum petugas yang ada di dalam video itu adalah anggotanya.

Namun, Zulpikri tidak menyebutkan inisial oknum petugas tersebut.

"Benar, kejadian itu terjadi di Kota Metro dan melibatkan salah satu anggota," kata Zulpikri melalui pesan WhatsApp, Jumat siang.

Terkait dengan kejadian itu, ia pun menyayangkannya. Zulpikri pun mengaku sudah memroses oknum anggotanya tersebut.

"Kami tengah memproses oknum tersebut agar tidak terulang dikemudian hari," ujarnya.

Baca juga: Anggotanya Pukul Sopir Pikap hingga Videonya Viral, Ini Kata Plt Kadishub Kota Metro

 

(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com