Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Masuk Zona Merah Rawan Bencana, Bupati Wonogiri Bentuk Desa Tangguh Bencana

Kompas.com - 20/11/2021, 18:22 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan Kabupaten Wonogiri sebagai salah satu zona merah rawan bencana.

Oleh karena itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mewajibkan seluruh pemerintah desa atau kelurahan membentuk desa atau kelurahan tangguh bencana.

“Pembentukan desa atau kelurahan tangguh bencana merupakan salah satu langkah kewaspadaan hingga ke pelosok desa bila terjadi bencana,” ujar pria yang akrab disapa Jekek itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Jekek menyebut, saat ini, Wonogiri sudah membentuk 175 desa tangguh bencana dari total 294 desa atau kelurahan di Kabupaten Wonogiri.

(Baca juga: Pemkab Wonogiri Anggarkan Rp 8,4 Miliar untuk 21.000 Seragam Sekolah Gratis)

Oleh karena itu, Jekek menginstruksikan pemerintah desa atau kelurahan untuk segera membentuk desa tangguh bencana. Pasalnya, pemerintah juga memiliki anggaran yang cukup untuk operasional kelompok tersebut.

Bagi Jekek, kehadiran desa atau kelurahan tangguh bencana merupakan bentuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga di desa dan kelurahan bila terjadi bencana setiap waktu.

Dengan demikian, korban dan kerusakan yang berpotensi timbul akibat bencana dapat dihindari.

“Kita tidak menginginkan bencana terjadi. Namun, sikap waspada dan siaga harus selalu dikedepankan. Terlebih, potensi bencana dapat muncul setiap waktu,” jelas Jekek.

Jekek menuturkan, Kabupaten Wonogiri memiliki potensi bencana alam sangat tinggi, baik di musim kemarau maupun musim hujan. Hal ini disebabkan letak geografis Kabupaten Wonogiri yang berada di zona merah bencana alam.

Jekek mengatakan, jumlah kejadian bencana alam dan kerugian akibat bencana menunjukkan kecenderungan menurun.

(Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Sudah di Atas 90 Persen, Wonogiri Bakal PTM 100 Persen)

Pihaknya mencatat, terdapat 93 kejadian bencana dengan total kerugian mencapai Rp 1.287.100.000 pada 2020. Sementara, pada 2021 hingga awal November, tercatat tujuh kejadian bencana dengan taksiran nilai kerugian sebesar Rp 22.000.000.

Kendati menurun, masyarakat tetap diminta waspada, mengingat bencana banjir sudah terjadi di sejumlah wilayah pada awal musim hujan tahun ini.

Selain banjir, bencana yang juga sering terjadi di Kabupaten Wonogiri adalah longsor dan angin puting beliung.

Untuk itu, Jekek meminta semua wilayah rawan bencana di Wonogiri agar tidak lengah menghadapi situasi apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com