Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Makan Gratis di Purwokerto, Sediakan 300 Porsi Per Hari, Habis dalam 2 Jam

Kompas.com - 20/11/2021, 10:23 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sebuah bangunan yang cukup besar berdiri di Jalan Mangunjaya, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Bangunan dengan dominasi warna cat biru telur asin itu dilengkapi dengan tempat parkir yang cukup luas.

Ketika masuk ke dalam, terdapat beberapa set meja makan yang tertata rapi seperti layaknya rumah makan.

Baca juga: Perjalanan Kisah Yana, Prank Hilang hingga Ridwan Kamil Juluki Yana van Cadaspangeran

Sementara di bagian pojok belakang terdapat meja panjang berisi nasi dan berbagai macam lauk pauk serta buah.

Orang-orang yang berdatangan langsung menuju meja panjang tersebut untuk mengambil makanan dan menikmatinya di kursi yang telah disediakan.

Ludes dalam 2 jam

Tempat itu adalah Rumah Makan Gratis Purwokerto. Sesuai namanya, tempat tersebut menyediakan makan gratis untuk masyarakat.

Koordinator Rumah Makan Gratis Purwokerto dr Edy Priyanto menjelaskan, rumah makan tersebut beroperasi sejak Februari 2021.

"Kami buka hari Senin sampai Jumat pukul 11.00 WIB sampai habis. Biasanya cepat sekali enggak sampai dua jam habis," kata Edy saat ditemui, baru-baru ini.

Baca juga: Vandalisme HBD Vita di Trotoar Alun-alun Purwokerto Viral, Pembuatnya Minta Maaf

300 porsi makanan tiap hari

Warga mengantre untuk menikmati makan siang gratis seusai mengikuti vaksinasi Covid-19 di Rumah Makan Gratis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Warga mengantre untuk menikmati makan siang gratis seusai mengikuti vaksinasi Covid-19 di Rumah Makan Gratis Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021).

Setiap hari, kata Edy, mereka rata-rata memasak 25 kilogram beras untuk menyedaiakan sekitar 300 porsi makan.

Edy tidak membatasi masyarakat yang ingin menikmati makan gratis. Tidak hanya untuk orang-orang kurang mampu, seperti tukang becak atau pemulung.

"Bebas, dulu aja ada orang naik mobil Alphard, kami tidak masalah. Pada awal-awal (beroperasi) justru banyak yang datang naik mobil," ungkap Edy.

Baca juga: Detik-detik Ayla yang Ditumpangi “Debt Collector” Kejar Pajero di Purwokerto, Sempat Ribut hingga Berebut Parang

 

Banyak yang berikan donasi

Edy menduga orang-orang yang naik mobil itu datang karena penasaran. Mereka ingin membuktikan apakah benar-benar gratis atau tidak.

"Yang luar biasa, mereka kemudian memberi donasi, artinya kami dipercaya," ujar Edy.

Pihaknya juga terbuka menerima donasi dari berbagai pihak.

"Kami open donasi dari mana saja, dan terbuka untuk siapa saja. Termasuk orang-orang di sini relawan, tanpa pamrih bahu membahu untuk sistem jariyah," kata Edy.

Baca juga: Nonton WSBK, Ridwan Kamil Bagikan Tiket Gratis untuk Warga

Awal mula program

Edy menceritakan, program makan gratis sebenarnya telah dimulai sejak 2017 lalu.

Program tersebut diawali dengan menyediakan makan gratis setiap hari Jumat di Masjid Asy-Syifa RSUD Margono Soekarjo.

"Namun karena pandemi masjid ditutup, akhirnya kami turun ke jalan. Banyak masukkan yang kami kasih (bilang) 'kalau Jumat banyak yang memberikan makanan, kalau Senin sampai Kamis kami makan apa?'," kata Edy menirukan ucapan penerima makan gratis.

Edy bersama para sukarelawan lainnya kemudian berpikir untuk membuat rumah makan agar orang yang menbutuhkan makan bisa datang setiap hari.

Ia akhirnya membangun Rumah Makan Gratis Purwokerto di Jalan Mangunjaya.

"Kami berusaha tidak ingin terkesan murahan, tapi juga tidak terlalu mewah, sehingga orang tak sungkan datang ke sini," ujar Edy.

Baca juga: Buntut Aksi Ayla Kejar Pajero di Purwokerto, 5 Orang Jadi Tersangka

Pihaknya hanya menyediakan makan di tempat.

Namun saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka hanya menyediakan layanan take away.

Namun kini seiring dengan penurunan level PPKM, pihaknya telah membuka kembali layanan makan di tempat dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Menurut Edy setiap hari terdapat sembilan orang sukarelawan yang bertugas memasak dan menghidangkan makanan.

Tak hanya berfungsi sebagai tempat makan, Rumah Makan Gratis Purwokerto juga menjadi tempat untuk kegiatan kemanusiaan lainnya.

"Ini adalah pusat kemanusiaan dari golongan apapun, agama apapun," tandas Edy.

Antara lain kegiatan pengobatan gratis dan donor darah setiap Sabtu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com