Dia berharap ke depannya, khusus di wilayah kerjanya tidak ada lagi persoalan penahanan ijazah kepada siswa yang akan lulus.
Jika terdapat kewajiban yang belum tuntas, dia memohon kiranya jajaran kepala sekolah bisa menoleransi dan membebaskan dengan cara musyawarah.
"Jangan ada sekolah yang mempersulit anak didik kita ini. Mari kita fasilitasi, kita antarkan untuk mencapai cita-citanya dengan cara mempermudah urusan yang menyangkut masa depan anak," terang dia.
Dia mengajak seluruh jajaran kepala sekolah agar dibiarkan jariyah, baik pendanaan atau jariyah memberi kemudahan regulasi atau fasilitasi yang dapat meningkatkan semangat anak.
Aditya dibebaskan uang praktik hingga lab oleh pihak SMK
Tirto juga mengatakan, Aditya dibebaskan dari segala bentuk biaya yang selama di SMK Informatika Sumber Ilmu Tulangan.
"Saya sampaikan terima kasih kepada SMK Informatika Sumber Ilmu yang juga setelah saya telepon, langsung kepada sekolahnya juga berkenan dan ikhlas hati membebaskan SPP selama tiga tahun dan uang prakteki dibebaskan. Sama satu lagi uang lab untuk Aditya," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Aditya Candra Glori Semesta, seorang siswa SMK di Sidoarjo, Jatim, diam-diam merahasiakan aktivitasnya memulung dari kedua orangtuanya.
Dia tak menyangka akan bertemu dengan ibunya sendiri saat sedang memulung botol bekas di daerah Buduran di bawah jembatan flyover.
Saat itu, hanya perasaan takut yang muncul di benak Aditya ketika ibunya mengenali dan menyapa dirinya.
Aditya menurut ketika ibunya saat itu memintanya untuk segera pulang. Sampai di rumah, ibu Aditya menanyakan lebih dalam tentang apa yang dilakukan putranya di sana.
Aditya pun mengakui bahwa dia mengumpulkan botol bekas untuk membantu keuangan ibunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.