Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabuk, Kakek di NTT Tikam Bocah 5 Tahun hingga Tewas, Satu Warga Ikut Terluka, Ini Kronologinya

Kompas.com - 19/11/2021, 19:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Adriana Taek, bocah 5 tahun asal Desa Falas, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT tewas di tangan tetangganya, Kornelius Nakamnanu (69).

Kakek itu menikam bocah 5 tahun hingga tewas. Tak hanya itu, pelaku juga melukai seorang ibu rumah tangga bernama Marselina Missa (33).

Saat kejadian pelaku dalam keadaan mabuk.

Baca juga: Detik-detik Bocah 5 Tahun di NTT Ditikam Tukang Kebun hingga Kritis, Pelaku Mabuk Miras

Pelaku bekerja di rumah ayah korban

Kasus tersebut terjadi pada Rabu (17/11/2021) di rumah warga bernama Maklon Abiyer Taek di Desa Falas, Kecamatan Kie.

Maklon adalah ayah korban Adriana yang tewas ditikam pelaku.

Hari itu Marselina datang ke Desa Falas untuk menghadiri acara adat keluarga. Ia menginap semalam di rumah Maklon sebelum kembali ke desanya.

Sementara pelaku sudah tiga bulan tinggal di rumah Maklon dan bekerja membersihkan kebun.

Baca juga: Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan La Nina di NTT, Kepala BMKG Bahas Mitigasi Bencana

Rabu malam ada sekitar 10 orang yang tidur di rumah Maklon termasuk dua korban dan juga pelaku.

Malam itu korban Marselina tidur berdampingan dengan anak sang tuan rumah, Andriana.

Setelah semua penghuni rumah tidur, pelaku yang saat itu duduk di pintu kamar tidur langsung bangun dan menghampiri dua korban yang tidur.

Ia kemudian menikam korban Marselina dengan pisau dan mengenai punggung perempuan asal warga Desa Bileon, Kecamatan Fautmolo, TTS.

Baca juga: 7 Siswa Mabuk Saat Jam Belajar dan Robohkan Tembok, Kepsek: Pembinaan dari Sekolah Tidak Mempan

Setelah itu pelaku menikam korban berusia 5 tahun sebanyak dua kali di bagian pantat dan perut sebelah kiri

Marselina yang terbangun melihat pelaku sedang menikam balita di sebelahnya. Peremuan 33 tahun itu langsung merampas pisau dari tangan pelaku dan membuangnya.

Saat akan menolong Adriana, Marselina baru sadar jika ia terluka di bagian punggung dan terus mengeluarkan darah.

Mendengar keributan, kerabat dan tetangga berdatangan. Mereka langsung menghakimi pelaku hingga babak belur.

Baca juga: Mabuk Saat Belajar, 7 Siswa SMP Robohkan Pagar Sekolah, Sempat Lempari Rumah Warga

Korban sempat dirujuk ke RS

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit
Oleh warga, dua korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Niki-niki dengan mobil bak terbuka.

Namun karena kondisi Adriana kritis, ia pun dirujuk ke RSUD Soe. Sayangnya nyawa bocah 5 tahun itu tak bisa diselamatkan.

Semetara Marselina dirawat di Puskesmas karena luka yang dialami tak terlalu serius. Polisi yang mendapatkan laporan langsung mengamankan pelaku.

Kornelius yang babak belur sempat dilarikan juga ke puskesmas karena mengalami luka serius.

Baca juga: Perjuangan Warga Pedalaman Sikka NTT Gotong Pasien ke Puskesmas, Lintasi Jalan Rusak Sejauh 3 Kilometer

Kapolsek Kie Iptu Sunaryo membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan saat melakukan kejadian tersebut, pelaku dalam kondisi mabuk.

"Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita. Saat menikam kedua korban, pelaku dalam kondisi mabuk minuman keras," ungkap Sunaryo, kepada sejumlah wartawan, Jumat (19/11/2021).

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi mata, termasuk mengamankan beberapa barang bukti.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com