Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Depati Amir di Bangka Belitung Dibangun Tanpa APBD

Kompas.com - 19/11/2021, 17:59 WIB
Heru Dahnur ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Monumen berupa patung Depati Amir, Pahlawan Nasional dari Kepulauan Bangka Belitung, bakal dibangun secara swadaya atau tidak menggunakan anggaran pemerintah.

Peletakan batu pertama dilakukan di lokasi pembangunan di Portal Parkir VIP Bandara Depati Amir, Bangka Belitung, Jumat (19/11/2021).

Pembangunan patung sudah direncanakan sejak November 2020.

Namun, pembangunan tertunda karena adanya pandemi Covid-19.

Baca juga: Depati Amir: Kehidupan, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, pembagunan monumen Depati Amir merupakan bentuk penghormatan sekaligus untuk memperkenalkan pahlawan nasional pada generasi muda.

Pembangunan monumen sengaja tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan berasal dari sumbangan masyarakat dan dana corporate social responsibility (CSR) atau dana pengabdian perusahaan.

"Kami melakukan ini agar kita merasa betul perjuangan pahlawan kita ini. Maka sebagai generasi penerus, sudah menjadi kewajiban untuk bersama-sama pula melestarikan sejarah Depati Amir ini," kata Erzaldi saat memberi sambutan, Jumat.

Baca juga: Patung Pahlawan Nasional Depati Amir Setinggi 12 Meter Dikerjakan Seniman Bali

Dana pembangunan diperkirakan sebesar Rp 2 miliar.

Anggaran itu mencakup pembuatan taman untuk memperindah Bandara Depati Amir.

Menurut Erzaldi, pembangunan monumen sengaja dilakukan saat ini, bersamaan peringatan HUT ke-21 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, agar dapat membangkitkan semangat pemuda Babel.

Sementara itu, Romadi Hamid dari pihak keluarga Depati Amir mengucapkan terima kasih atas kepedulian masyarakat.

Patung Depati Amir yang akan dibangun setinggi 11 meter.

Baca juga: Kisah Heroik Depati Amir hingga Dikukuhkan Jadi 6 Pahlawan Nasional 2018

Penetapan gelar Pahlawan Nasional Depati Amir dilakukan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 2018.

Depati Amir tercatat ikut berjuang menentang penjajahan Belanda dalam rentang 1820 – 1828 bersama saudaranya Depati Hamzah.

Kisah heroik Depati Amir dimulai ketika ia meninggalkan jabatan depati pemberian Belanda, dan memilih memimpin pertempuran di hutan-hutan di Pulau Bangka.

Perjuangan kemudian terhenti setelah Depati Amir tertangkap dan diasingkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com