Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuliani Kaget, Pergoki Anaknya yang Masih SMK Memulung Botol Bekas untuk Ringankan Beban Orangtua

Kompas.com - 19/11/2021, 16:37 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sosok Aditya Candra Glori Semesta, siswa SMK di Informatika di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terlihat berbeda dengan teman-teman sebayanya.

Dia tidak malu ketika membawa keranjang di sepedanya untuk memulung, mencari sampah botol plastik saat berangkat dan pulang sekolah.

Keinginannya meringankan beban orangtuanya menjadi alasan Aditya nekat bekerja hingga malam hari, tanpa meninggalkan kewajibannya belajar.

Orangtua Aditya menafkahi ketiga anaknya dengan membuka jasa katering.

Namun, selama pandemi Covid-19, pendapatan dari usaha katering itu terbilang terjun bebas.

Baca juga: Kisah Siswa SMK Diam-diam Memulung hingga Tepergok Orangtuanya di Jalan, Begini Reaksi Ibunya

Ingin beli laptop dan motor

IlustrasiShutterstock via Business Insider Ilustrasi

Memang tak banyak uang yang dia dapatkan dari hasil penjualan botol bekasnya.

Sekali jual, Aditya bisa memegang uang sebanyak Rp 25.000-Rp 32.000.

Ibunya, Yuliani, mengakui tak bisa memberikan uang saku rutin selama enam bulan terakhir.

Belum lagi Aditya memiliki keinginan membeli laptop dan sepeda motor.

“Hasilnya ini masih tetap nabung juga, (Aditya) ingin beli laptop sama sepeda motor," kata Yuliani, Jumat (19/11/2021).

Meski kaget, Yuliani melihat kegiatan anaknya tersebut terbilang positif dan membentuk kemandirian.

Baca juga: Rumah Ahli Waris Prajurit KRI Nanggala-402 di Sidoarjo Hampir Rampung, Akhir Tahun Sudah Bisa Ditempati

Ijazah SMP sempat tertahan karena tunggakan biaya

Karena masalah keuangan, ijazah SMP Aditya juga sempat tertahan.

Namun beberapa hari yang lalu, Pemkab Sidoarjo memberi bantuan Aditya untuk mengambil ijazah SMP-nya.

Selain itu, Pemkab Sidoarjo juga memberikan beasiswa kepada Aditya.

“Saya juga terima kasih sama pihak Pemkab yang telah bantu saya ini dan beasiswa ini. Semoga bapak-bapak yang telah membantu diberikan kesehatan selalu dan keberkahan hidup, saya hanya bisa itu,” ujarnya.

Baca juga: Ibu Buang Bayi di Sidoarjo Mengaku Dapat Bisikan Gaib, Polisi Sebut Ada Gangguan Jiwa

 

Ilustrasi sampah, membuang sampah, memilah dan pengeloaan sampah.Shutterstock Ilustrasi sampah, membuang sampah, memilah dan pengeloaan sampah.
Sempat kaget saat pergoki anaknya memulung

Yuliani menceritakan bahwa dirinya sempat kaget saat pertama kali mengetahui anaknya memulung.

Apalagi Yuliani melihat secara langsung saat berpapasan dengan anaknya di jalan. Sebab, Aditya juga tidak pernah bercerita pada kedua orangtuanya mengenai aktivitasnya itu.

Aditya selama ini berangkat sekolah sering menggunakan sepeda karena motor yang ia miliki harus digunakan orangtua untuk bekerja.

“Kadang dia pakai sepeda dari rumah ke sekolahnya yang jaraknya lebih dari 10 kilometer karena lokasinya (SMK) di Kecamatan Tulangan,” ucap dia.

Baca juga: Saat Anak Berkebutuhan Khusus di Gresik Hasilkan Batik Tulis yang Diminati

Yuliani sebetulnya sudah mulai curiga karena sejak PPKM berlangsung, Aditya sering pulang malam.

“Saya tahu baru enam bulan ini. Tapi dia bilang sudah lama karena sebelumnya dia enggak ngomong,” kata Yuliani.

“Awal tahu saya ketemu di jalan sambil cari botol atau mulung itu, dia masih bawa karung ya, hasilnya dia masukan ke karungnya yang dicantolkan di stang sepedanya, saya sapa, le, kaget dia. Ngapain. Dia minta maaf. Wes dari pada tanya-tanya di jalan saya minta dia pulang. Dia jawab iya nanti pulang,” cerita dia.

Begitu pulang, Yuliani langsung menginterogasi anaknya yang tidak pernah menceritakan kegiatannya.

“Nah, sudah di rumah itu saya dedes (berondong dengan pertanyaan), baru lama-lama bilang terus terang kalau dia kerja. Saya tanya kerja apa, di mana, jawabnya saya mulung, cari botol bekas keliling kota Sidoarjo,” ungkap Yuliani.

Anak pertamanya ini memang kerap meminta maaf saat melakukan kesalahan.

Namun di sisi lain, Yuliani melihat hal positif dari anaknya. Dia pun tak lagi mempersoalkan kegiatan memulung yang dilakukan Aditya asal putranya tak lupa belajar.

Baca juga: Titipkan Mayat ke Adik Ipar, Ini Cerita Ibu di Sidoarjo yang Aniaya Anak Balitanya hingga Tewas

Pengakuan Aditya

Botol bekas yang dipulung oleh Aditya.Yuliani Ibu Aidtya Botol bekas yang dipulung oleh Aditya.

Aditya mengaku memulai memulung saat awal Juli 2021 saat diberlakukan PPKM.

Dia ingin memanfaatkan waktu luangnya karena kegiatan sekolahnya banyak dilakukan secara daring.

“Awal Juli kemarin, saat itu saya bosan, mager, apalagi itu pas dimulai PPKM. Saya mulai lagi, pertama kali bawa karung ke Porong carinya,” kata Aditya, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Seorang Santri Tewas Dikeroyok di Ponpes Sidoarjo, 25 Seniornya Jadi Tersangka

 

Takut saat dipergoki ibu

Setelah terkumpul selama seminggu, Aditya baru menjualnya.

Dia juga menceritakan saat tepergok ibunya saat memulung di daerah Buduran, bawah jembatan flyover.

Dia pun merasa kaget dan takut saat disapa oleh ibunya sendiri.

“Pas itu ketahuan sama bunda. Saya cuma bilang maaf bunda. Aku enggak tahu kalau ada ibu di situ. Takut saya mas sama bunda,” ungkap dia.

Baca juga: Patungan Beli Sabu, 3 Tukang Bangunan di Sidoarjo Dibekuk Polisi

Sesampainya di rumah, dia mengakui bahwa dia sambil mengumpulkan botol bekas untuk membantu keuangan keluarga.

“Bunda pas tanya, saya bilang jujur dan minta maaf saja. Terus bunda bilang jangan sampai menganggu aktivitas sekolahnya, dan jangan malam-malam sebelum jam 8 malam harus sudah di rumah, karena PPKM,” beber dia.

Sejak itu, justru ibunya terlihat mendukung dengan melengkapi sepeda Aditya dengan keranjang rakitan untuk tempat botol bekas yang dipungut di jalan.

Dia sengaja berangkat sekolah lebih pagi untuk bisa mengumpulkan botol bekas.

“Biasanya bawa karung tapi sekarang saya taruh di keranjang itu,” sebut dia.

Tak hanya mencari botol di jalan, Aditya juga mengumpulkan botol bekas di sekolahnya.

“Sebenarnya saya pas nyari itu lebih fokus pulang. Tapi, selama di sekolah kalau saya minum teh gelas atau teman saya itu dibuang di jendela belakang. Pulangnya nanti saya ambil,” ungkap dia

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com