SURABAYA, KOMPAS.com – Seorang pelajar SMK Kelas tiga di Kabupaten Sidoarjo melakukan aktivitas sehari-harinya dengan memulung botol bekas saat berangkat dan pulang sekolah.
Dia adalah Aditya Candra Glori Semesta, putra pertama dari tiga bersaudara pasutri Yuliani dan Moh Ainur Rofik.
Semangat belajar dari seorang Aditya tak pupus walaupun dia harus memulung.
Saat masih menggunakan seragam lengkap pun dia tak malu mengitari Kota Sidoarjo untuk mencari botol bekas.
Saat diwawancarai Aditya memulai aktivitas itu sudah lumayan lama sejak dia masuk Ke SMK Informatika dua tahun yang lalu. Tetapi, belum digeluti secara serius hanya sekadar mengisi waktu kosongnya.
Dan tak sedikit pun mengganggu aktivitas wajib dia untuk belajar.
Sejak awal Juli 2021, Aditya sontak ingin mengisi waktunya dengan hal yang positif karena saat itu pembelajaran di sekolahnya harus daring.
“Awal Juli kemarin, saat itu saya bosan, mager, apalagi itu pas dimulai PPKM. Saya mulai lagi, pertama kali bawa karung ke Porong carinya,” kata Aditya saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Jumat (19/11/2021).
Dia menunggu satu minggu sebelum menjual botol bekas supaya terkumpul banyak.
Hasil dari penjualan botol bekas itu ditabung untuk kebutuhan dia selama sekolah seperti alat tulis atau uang sakunya.
Suatu hari, Aditya sengaja mencari botol bekas di daerah Buduran di bawah jembatan flyover.
Tetapi, saat dia memilih botol, tiba-tiba bertemu dengan ibunya.
Kaget dan takut yang dia rasakan karena langsung disapa ibunya sendiri.
“Pas itu ketahuan sama bunda, saya cuma bilang maaf, Bunda. Aku enggak tahu kalau ada ibu di situ. Takut saya Mas sama bunda,” ungkap dia.
Ibunya ketika itu hanya memintanya untuk segera pulang, ia pun menurut.