Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Batu Nisan dan Pohon Pisang di Jalan Rusak Menuju Pabrik Gula di Blitar

Kompas.com - 19/11/2021, 06:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Warga Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur mengeluhkan jalan rusak di desanya.

Jalan desa tersebut rusak setelah ada pabrik gula PT Rejoso Manis Indonesia (RMI). Kondisi jalan yang melintasi 3 desa ke lokasi pabrik PT RMI semakin parah saat hujan.

Tak sedikit kecelakaan lalu lintas khusunya pengguna motor terjadi di jalur sepanjang tujuh kilometer tersebut. Bahkan banyak juga korban kecelakaan yang meninggal dunia.

Desa Rejoso sendiri terletak sekitar 30 meter arah tenggara dari Kota Blitar.

Baca juga: Warga Letakkan Batu Nisan di Jalan Rusak Menuju Pabrik Gula di Blitar

Letakkan batu nisan hingga pohon pisang

Sebagai bentuk protes, warga berinisiatif meletakkan batu nisan di jalan yang rusak sekitar Rp 500 meter dari pabrik PT RMI.

Tak hanya itu. Warga juga menancapkan pohon pisang di beberapa titik di Dusun Betek, Desa Rejoso untuk menarikn perhatian.

Pada batu nisan itu tertulis kalimat "Turut Berduka Cita Atas Rusaknya Jalan Rejoso."

"Sudah empat tahun jalan di desa kami rusak setelah ada pabrik gula RMI (PT Rejoso Manis Indonesia). Setiap musim hujan tambah parah," kata salah satu warga Betek, Purwanto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Warga Letakkan Batu Nisan di Jalan Rusak Menuju Pabrik Gula di Blitar, Begini Tanggapan PT RMI

Menurut Purwanto, kerusakan jalan itu juga membahayakan keselamatan warga yang melintas di jalur itu.

"Sudah terlalu banyak kecelakaan lalu lintas di sepanjang jalur ini. Banyak sekali yang meninggal. Tapi karena lokasinya jauh dari kota maka tidak pernah diliput media," ujarnya.

Ia mengatakan jalan sepanjang tujuh kilometer itu melintasi tujuh desa yakni Desa Rejoso, Desa Jajakan dan Desa Ngembul.

Purwanto mengklaim aksi tanam pohon pisang di sepanjang jalan itu sudah sering dilakukan warga desa.

Baca juga: Tanah Longsor Jebol Tembok Rumah Warga di Blitar, Satu Keluarga Mengungsi

Dilintasi truk tebu dan kendaraan besar

Warga menancapkan pohon pisang di jalan rusak menuju pabrik gula PT RMI di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Kamis (18/11/2021)Dok. Warga Rejoso Warga menancapkan pohon pisang di jalan rusak menuju pabrik gula PT RMI di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, Kamis (18/11/2021)
Saat dikonfirmasi melalui telepon, Kepala Desa Rejoso Wawan Aprilianto membenarkan aksi yang dilakukan warganya.

Menurutnya aksi tersebut sudah dilakukan selama dua hari.

"Memang benar. Sudah dua hari ini aksinya," kata Wawan kepada Kompas.com.

Ia menjelaskan jalan nasional di sisi utara menuju ke pabrik PT RMI kelas jalannya III-C yang seharusnya hanya boleh dilalui kendaraan dengan beban kurang dari lima ton.

Kenyataannya, selama empat tahun sejak pabrik gula PT RMI berdiri, jalan itu dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar dengan beban muatan puluhan ton.

Baca juga: Gundul Setelah Hutan Pinus Ditebang, Tebing di Blitar Longsor Usai Diguyur Hujan Lebat

Bukan hanya truk pengangkut tebu, tapi kendataan besat yang membawa batu bara untuk bahan bakar pabrik juga melintas di jalan tersebut.

Wawan mengaku dapat memaklumi aksi protes yang dilakukan warganya karena memang kerusakan jalan sudah sangat parah.

"Yah, begitulah kondisinya. Jalan yang dari wilayah Brongkos sampai ke Rejoso sudah hancur," ujarnya.

Baca juga: Djarot Dorong Pemkot Blitar Realisasikan Rencana Pembangunan Museum Perjuangan Peta

Menurutnya PT RMI beberapa kali melakukan pengerukan di bagian jalan yang berlubabang. Namun hal tersebut tak berlangsung lama, apalagi saat musim hujan.

Wawan mengaku heran karena pemerintah Kabupaten Blitar seperti tidak peduli pada persoalan tersebut.

Janji salukan CSR untuk perbaikan jalan

Ilustrasi gula Ilustrasi gula
Menanggapi protes yang dilakukan warga, Kepala Industrial Relationship PT RMI Amri mengatakan, selama ini pihaknya selalu berusaha merespons cepat keluhan warga.

"Meskipun keluhan tidak disampaikan secara langsung kepada kami, tapi kami selalu meresponsnya. Siang ini kita mulai lakukan pengurukan jalan-jalan yang berlubang," ujar Amri saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Kamis (18/11/2021).

Menurut Amri, perbaikan jalan yang rusak di jalur menuju pabrik gula PT RMI tidak hanya dilakukan kali ini saja, tetapi sudah beberapa kali.

PT RMI sendiri akan berusaha mengalokasikan anggaran melalui pos coroporate social responsibility (CSR) sesuai kemampuan untuk memperbaiki jalan yang rusak.

"Kalau tidak ada halangan, tahun depan akan kami alokasikan anggaran CSR yang lebih besar untuk perbaikan jalan itu," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Tentara Peta yang Museumnya Dibangun di Blitar, Dibentuk Jepang hingga Lakukan Pemberontakan

Akui banyak kendraan besar yang melintas

Amri mengakui, banyak kendaraan barang besar dengan muatan berat yang harus melintas di jalur tersebut meskipun golongan jalan itu hanya III-C.

Menurutnya, hal itu tidak bisa dihindari karena penggunaan kendaraan besar merupakan keharusan dalam efisiensi biaya.

"Kami pabrik besar. Otomatis kendaraan besar dari distributor yang mengambil gula pasir digunakan karena lebih efisien," ujarnya.

Baca juga: Dalam 2 Pekan, Pemkab Blitar Suntikkan 30.000 Dosis Vaksin Pfizer kepada Warga

Amri juga membenarkan banyaknya kendaraan dump truck yang rutin melintas di jalur itu untuk mengantarkan batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar mesin penggilingan tebu di pabrik PT RMI.

Namun, Amri juga mengatakan pihaknya sedang melakukan uji coba penggunaan limbah pabrik sebagai bahan bakar alternatif.

Ditanya apakah ada kesepakatan dengan pemerintah daerah terkait rencana menaikkan kelas jalan, Amri mengaku tidak tahu.

"Saya masuk sini sudah begini, pabrik sudah beroperasi," ujarnya.

Baca juga: Longsor akibat Hujan Deras Ancam Putus Jalan Desa di Blitar, BPBD Bakal Pasang Bronjong

Usulkan jadi jalan nasional

Dihubungi terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Izul Marom mengatakan, Pemerintah Kabupaten Blitar sudah memasukkan jalur tersebut ke dalam daftar jalan yang diusulkan untuk ditingkatkan kelasnya menjadi jalan nasional.

Jalur yang melewati pabrik gula PT RMI itu akan dijadikan jalur penghubung antara jalan nasional Blitar-Malang dengan jalur lintas selatan yang kini sedang dalam tahap pengerjaan.

Izul tidak dapat memastikan kapan peningkatan jalan tersebut dapat terealisasi, terlebih di saat pemerintah sedang menghadapi pandemi Covid-19.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com