Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Pekerja Pertama Kali Temukan Mahasiswa IPB Tewas: Korban Tergeletak, Tangannya Terangkat ke Atas

Kompas.com - 19/11/2021, 05:30 WIB
Afdhalul Ikhsan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University ditemukan tewas di Kebun Percobaan Cikabayan Kampus IPB, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/11/2021).

Pihak kampus menyebut mahasiswa yang dirahasiakan namanya itu tewas karena digigit ular berbisa.

"Dugaan sementara korban meninggal akibat gigitan ular berbisa," kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Drajat Martianto, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Geger, Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas di Kebun Kampus, Diduga Digigit Ular Berbisa

Kompas.com mencoba mendatangi lokasi tewasnya mahasiswa IPB tersebut, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Sempat Hilang Misterius di Cadas Pangeran, Yana Ditemukan Polisi di Majalengka dengan Kondisi Sehat

Dari pantauan, terlihat lokasi yang berada dekat dengan Departemen Agronomi dan Holtikultura Fakultas Pertanian itu sudah dipasangi garis polisi.

Di lingkungan perkebunan tampak berdiri pohon karet, cokelat, hingga kelapa sawit.

Lokasi ditemukannya mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang tewas diduga karena gigitan ular mulai dipasangi garis polisi tepatnya di Kebun Percobaan Cikabayan Kampus IPB, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/11/2021).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Lokasi ditemukannya mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) University yang tewas diduga karena gigitan ular mulai dipasangi garis polisi tepatnya di Kebun Percobaan Cikabayan Kampus IPB, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/11/2021).

Suasana di kebun itu sangat sepi, hanya pekerja atau karyawan kampus saja yang kerap melintas. Sedangkan mahasiswa hanya datang untuk melakukan praktikum di laboratorium atau lab sekitar lokasi.

Beberapa warga yang ditemui Kompas.com mengaku hanya sekadar mendengar informasi terkait tewasnya mahasiswa IPB di kebun.

 

Begitu pula dengan mahasiswa, mereka tidak mengetahui secara detail kejadian rekannya yang tewas diduga digigit ular berbisa.

"Kalau mahasiswa itu memang sering untuk buat penelitian dan praktikum saja di sini," ucap Salah (47), orang yang pertama kali mendapat laporan penemuan mahasiswa meninggal dunia di area kebun.

Salah yang merupakan karyawan di kebun kampus itu mengatakan, mahasiswa tersebut ditemukan pukul 14.00 WIB.

Saat itu, Salah yang hendak ke kebun cokelat mendapat laporan dari temannya bernama Acil (48) atau orang yang pertama kali melihat mahasiswa tersebut.

Salah kemudian langsung melapor ke kepala petugas keamanan kampus IPB University.

Salah mengatakan, selama bekerja di sana, tidak pernah ditemukan ada korban karena gigitan ular.

Kesaksian Acil

Orang yang pertama kali menemukan mahasiswa itu, Acil mengatakan, saat pertama kali ditemukan, korban sudah dalam kondisi tergeletak di tanah.

Posisi korban sudah dalam keadaan terlentang dengan tangan kanan terangkat ke atas.

"Setelannya (korban) juga celana pendek, pakai kaus, setelan santai. Terus bawa tas renteng," ucapnya.

Dia mengaku belakangan mendapat informasi mahasiswa tersebut meninggal karena dipatuk ular.

Namun, ia juga tak mengetahui secara pasti jenis ular seperti apa yang membuat mahasiswa itu tewas.

Hanya saja, di kebun atas Cikabayan memang terdapat dua jenis ular yang terlihat seperti ular kobra jawa dan ular tanah.

 

"Kalau begitu, baru kali ini ada korban jiwa akibat gigitan ular. Sebab saat sedang kerja berpapasan dengan ular malah ular yang mencoba menjauh bukan menyerang," kata dia.

Dihubungi terpisah, pihak kepolisian membenarkan adanya mahasiswa yang meninggal di kebun kampus IPB.

Namun, polisi belum bisa memastikan apakah penyebabnya karena gigitan ular.

Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita Lena mengatakan, hingga saat ini polisi masih menyelidiki dan menunggu hasil visum.

"Belum tahu kalau soal itu (digigit ular), kita hanya membenarkan penemuan mayat di sekitar IPB. Saat ini kami masih menyelidiki dan menunggu hasil visum," kata Ita saat dihubungi, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com