SURABAYA, KOMPAS.com - Rais Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Miftahul Akhyar mendukung agenda Muktamar NU ke-34 dimajukan.
Miftahul tak menjelaskan secara rinci alasan dari pernyataan itu.
"Kalau dimajukan positif, kalau mundur negatif," kata Miftahul di Surabaya, Kamis (18/11/2021).
Ia meminta agenda Muktamar NU yang akan digelar di Lampung tidak bertabrakan dengan kebijakan pemberlakuan pemabtasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 yang dijadwalkan pemerintah.
"Yang penting tidak bertabrakan dengan kebijakan PPKM pemerintah," jelas Pengasuh Pesantren Miftahussunnah Surabaya ini.
Baca juga: PBNU Pastikan Ikut Aturan Pemerintah Terkait Jadwal Muktamar yang Bentrok dengan PPKM Level 3
Sebelumnya, Ketua Steering Committe (SC) Muktamar NU ke-34 Muhammad Nuh mengatakan, penundaan itu terkait dengan kebijakan pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, yakni pada 24 Desember sampai 2 Januari 2022.
Muhammad Nuh membantah, penundaan muktamar karena intervensi politik dari pihak yang akan mencalonkan diri sebagai ketua PBNU.
"Murni karena alasan pandemi, pemerintah akan menerapkan PPKM untuk mencegah penularan Covid-19 di libur akhir tahun," kata Muhammad Nuh saat dikonfirmasi, Kamis.