SOLO, KOMPAS.com - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap petugas keamanan gudang rokok di Kawasan Serengan, Solo, Jawa Tengah.
"Kasus tersebut sedang kita lakukan penyelidikan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Solo AKP Djohan Andika di Solo, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021).
Djohan mengatakan sampai dengan saat ini sudah 9 orang saksi yang diperiksa terkait kasus perampokan disertai pembunuhan.
Meskipun demikian, kata Djohan, jumlah saksi yang diperiksa dimungkinkan masih akan bertambah.
Baca juga: Perampokan Gudang Rokok di Solo, Polisi Sebut TKP Tak Dilengkapi CCTV
Diberitakan sebelumnya, seorang petugas keamanan gudang rokok di Kawasan Serengan, Solo, Jawa Tengah ditemukan tewas, diduga korban perampokan dengan pembunuhan, Senin (15/11/2021).
Kapolsek Serengan Kompol Suwanto menerangkan kronologi kasus dugaan perampokan dengan pembunuhan terhadap petugas keamanan.
Bermula petugas SPKT Polsek Serengan menerima laporan dari salah satu karyawan gudang rokok pada 06.45 WIB.
Karyawan tersebut melaporkan ada petugas keamanan diketahui bernama Suripto (35) tergeletak di lantai gudang rokok.
Mendapat laporan tersebut, pihaknya bersama dengan anggotanya langsung mendatangi ke lokasi kejadian.
"Kita lakukan pengecekan dan dilakukan pengecekan oleh Inafis ditemukan ada tanda-tanda kekerasan," kata Suwanto.
Baca juga: Polda Jateng Bantu Selidiki Kasus Perampokan Gudang Rokok di Solo
Terdapat luka memar di bagian muka dan kepala belakang korban.
Menurutnya, warga Joyotakan tersebut diduga sudah meninggal dunia sekitar 8 jam.
Adapun peristiwa perampokan disertai dengan pembunuhan di gudang rokok diperkirakan terjadi pada pukul 02.00 WIB.
Lebih lanjut, Suwanto mengataka,n brankas yang tersimpan di ruang keuangan gudang rokok juga raib.
Berdasarkan keterengan karyawan bagian keuangan brankas yang raib tersebut berisi uang senilai Rp 270 juta.
"Satu brankas tadi dari bagian keungan mengatakan yang sudah ada datanya termasuk hasil setoran kemarin itu yang tercatat Rp 270 juta," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.