LAMPUNG, KOMPAS.com - Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung masuk menjadi bagian pusat pengamatan hilal internasional.
Kualifikasi tersebut diperoleh setelah Itera Lampung memiliki teleskop robotik yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara.
Rektor Itera Lampung Mitra Djamal mengatakan, teleskop buatan Astelco System, Jerman, itu hanya ada 14 unit di dunia.
Baca juga: Mahasiswa Itera Gagas Wastewater Reuse Solusi Mencegah Krisis Air
Menurut Djamal, teleskop bernama Astelco Lunar Telescope System (ALTS) tersebut beberapa di antaranya terdapat di Arab Saudi dan Maroko, yang menjadi pusat pengamatan hilal di dunia.
"Itera Lampung menjadi satu-satunya lokasi di Asia Tenggara yang dipilih untuk penempatan teleskop yang akan difungsikan untuk pengamatan bulan dan hilal internasional," kata Djamal dalam keterangan pers, Kamis (18/11/2021).
Teleskop ini sudah siap dioperasikan setelah proses instalasi sistem teleskop dan pemrograman robotik selesai dilakukan pada Rabu kemarin.
Baca juga: Dosen Itera Dampingi Pengembangan Agroforestry Alpukat Siger
Oleh Itera Lampung, teleskop robotik itu diberi nama Teleskop OZT yang merupakan akronim rektor pertama Itera, almarhum Ofyar Z Tamin.
Teleskop robotik ini ditempatkan di Stasiun Internasional Pengamatan Bulan atau International Moon Sighting Station (IMSS) Itera Lampung.
"Saatnya kita tunjukan Itera mampu mengoperasikan dengan maksimal teleskop ini untuk melakukan penelitian dan pengamatan bulan. Sehingga kita dapat memiliki data yang baik untuk menjadi jurnal yang diakui dunia," kata Djamal.
Baca juga: Berhadiah Teleskop, Itera Adakan Lomba Cerdas Cermat Astronomi
"Juga dapat dikontrol secara jarak jauh melalui jaringan internet," kata Tülin.
Menurut Tülin, keberadaan teleskop tersebut menjadi hal yang sangat baik bagi Indonesia dan Itera untuk menjadi jembatan komunikasi dengan negara lain terkait pengamatan bulan, terutama hilal.
“Teleskop ini telah diatur serta diinstal dengan baik, sehingga tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun, tentunya perlu dilakukan pengecekkan dan perawatan pada beberapa bagian secara berkala," kata Tülin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.