Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Rumah Dibongkar Paksa gara-gara Beda Pilihan Saat Pilkades, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 18/11/2021, 16:02 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video viral memperlihatkan sejumlah orang membongkar paksa rumah.

Aksi bongkar paksa itu diduga berkaitan dengan beda pilihan saat pemilihan kepala desa (pilkades).

Hal ini sempat dikatakan seseorang dalam video tersebut.

"Rasakan, siapa suruh pilih yang lain cuma gara-gara uang lima puluh ribu," ujar seseorang dalam video amatir itu.

Video viral tersebut diketahui direkam di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bangkala Iptu Asrullah mengatakan, aksi bongkar paksa rumah warga itu terjadi pada Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Gara-gara Beda Pilihan di Pilkades, 8 Rumah Warga Dibongkar Paksa

Polisi berjaga di lokasi pembongkaran paksa

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Sebanyak delapan rumah di Desa Punagaya dibongkar paksa oleh massa.

Polisi menduga masih ada beberapa unit rumah di lahan tersebut yang bakal dibongkar paksa.

Oleh karena itu, kata Asrullah, hingga Kamis (18/11/2021), polisi masih berjaga di lokasi untuk menghindarkan bentrokan antarwarga.

"Dari hasil keterangan pemilik tanah bahwa masih ada rumah di atas lahan tersebut yang akan dibongkar. Namun, kami sudah melakukan langkah persuasif agar pemilik rumah diberikan kesempatan untuk membongkar sendiri rumahnya," ujarnya, Rabu (17/11/2021) malam.

Baca juga: Massa Bongkar Paksa Rumah Warga di Jeneponto Usai Pilkades, Ini Cerita Lengkapnya

 

Sebab pembongkaran paksa

Ratusan massa pendukung salah satu calon kepala desa dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2021 Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan menyerang dan melakukan pembongkaran 8 unit rumah milik warga lantaran beda pilihan. Selasa, (16/11/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Ratusan massa pendukung salah satu calon kepala desa dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2021 Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan menyerang dan melakukan pembongkaran 8 unit rumah milik warga lantaran beda pilihan. Selasa, (16/11/2021).

Menurut Asrullah, pembongkaran paksa itu diduga dilakukan oleh pemilik lahan.

Pemilik lahan merupakan pendukung salah satu calon kepala desa dalam pilkades di Jeneponto.

Namun, calon yang dipilih pemilik rumah diduga berlainan dengan pemilik lahan.

Baca juga: Kronologi Anggota Linmas Sumba Timur Bakar Rumah Warga, Dipicu Kesal Beda Pilihan di Pilkades

"Ada kesepakatan sebelumnya antara pemilik tanah dengan pemilik rumah untuk mendukung salah satu calon kepala desa. Namun, karena pemilik rumah tidak memilih calon yang didukung oleh pemilik tanah sehingga dilakukan pembongkaran," ucap Asrullah.

Sebagai informasi, Kabupaten Jeneponto menggelar pilkades serentak pada Senin (15/11/2021).

Ada 41 desa yang melaksanakan pemilihan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com