Abdul Qodir prihatin usai melihat kondisi atap tersebut dan berharap ada langkah konkret yang segera dilakukan oleh pihak terkait, terutama Dispendik Gresik.
Salah satunya mengusahakan perbaikan melalui dana BTT, yang bersumber dari APBD 2021.
"Kami sudah melakukan koordinasi untuk perbaikan ruang kelas yang ambruk ini untuk dibangun, bisa menghabiskan dana BTT, masih berkisar Rp 20 miliar," tutur Abdul Qodir.
Tinjauan sekaligus saran yang diberikan oleh Abdul Qodir, disambut positif oleh Plt Kepala SMP 27 Gresik, Nuron.
Ia mengatakan, perbaikan menjadi hal penting dan mendesak dilakukan di sekolah yang dipimpin olehnya.
Terlebih, jika nantinya sekolah-sekolah di Gresik sudah diperbolehkan kembali menggelar pembelajaran tatap muka secara penuh.
"Sebab bila nanti pembelajaran tatap muka naik 75 persen atau 100 persen, sudah pasti kami terkendala ruang belajar. Apalagi, kondisi kelas 8A dan 8B juga hampir ambruk," kata Nuron.
Baca juga: Kali Lamong Kembali Meluap, 6 Desa di Gresik Terendam Banjir
Nuron selaku kepala sekolah akan menindaklanjuti usulan yang diberikan oleh Ketua DPRD Gresik.
Sehingga harapan ke depan, perbaikan terhadap ruang kelas yang rusak dapat segera dilaksanakan di SMPN 27 Gresik.
"Saya akan menindaklanjuti dengan permohonan ke Dispendik," ucap Nuron.
Sementara Plt Kepala Dispendik Gresik Hariyanto, yang sempat dihubungi pasca-ambruknya atap salah satu kelas di SMPN 27 Gresik menjelaskan, pihaknya telah meninjau kondisi dan kerusakan yang terjadi di SMPN 27 Gresik.
Terkait dana perbaikan, bakal diupayakan secepatnya melalui pembiayaan APBD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.