Sekarang, penghasilan Suhendra dari YouTube sudah mencapai belasan juta rupiah per bulan.
Suhendra mengatakan, membuat konten di Sitinjau Lauik memiliki tantangan yang berat.
Salah satunya saat ingin ke lokasi, tentu saja dia harus melewati Sitinjau Lauik yang memang berbahaya.
Dia juga pernah dua kali jatuh dari kendaraan karena ingin mengambil konten YouTube.
Sementara itu, banyak truk dan bus yang lalu lalang di lokasi.
"Itu karena ada tumpahan minyak, saya terjatuh. Tapi, itu adalah risiko kita. Kita harus selalu waspada karena berhadapan dengan maut," jelas Suhendra.
Pandemi yang terjadi sejak 2020 ternyata tak berdampak terhadap Suhendra.
Dia mengaku selama pandemi, video-videonya malah makin banyak ditonton.
"Tahun 2020 itu sudah mulai membuahkan hasil. Video saya banyak ditonton dan subscriber bertambah terus. Saat itu bisa dapat jutaan lah," kata Suhendra.
Pembatas kegiatan yang sebelum sempat dilakukan juga tak berpengaruh terhadap Suhendra.
Meski kendaraan yang melintas di Sitinjau Lauk makin sedikit, dia tetap berupaya mencari hal-hal menarik di sekitar lokasi.
"Dulu ada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, tapi kan truk tetap boleh jalan. Jadi tetap saja konten saya terisi," kata Suhendra.
"Nah, kan pandemi dan PPKM, masyarakat disuruh di rumah aja. Jadi ada kemungkinan mereka main internet dan nonton YouTube. Banyaknya penonton dan subscriber saya bisa jadi karena itu," ujar Suhendra sambil tersenyum.
Suhendra bersyukur mendapat berkah meski pandemi masih melanda bahkan memukul perekonomian nasional.
"Alhamdulillah, saya bisa bangkit dan tidak terdampak akibat pandemi. Ini karena fokus ke Sitinjau Lauik," kata Suhendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.