Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Bacok Seorang Nenek, Petani di Kupang Tewas Dikeroyok Warga

Kompas.com - 17/11/2021, 19:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Apner Tanau (42), warga Desa Nuataus, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas dikeroyok warga setempat.

Pria yang berprofesi sebagai petani itu, tewas dianiaya warga, karena mencoba membacok seorang nenek yang merupakan tetangganya.

"Kejadiannya tadi sore sekitar pukul 16.00 Wita," ungkap Pejabat Humas Polres Kupang Aiptu Randy Hidayat, kepada Kompas.com, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Tersisa 4 Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Kupang

Kejar dan hendak bacok seorang nenek

Randy menuturkan, kejadian itu berawal ketika Apner yang memegang sebilah parang dan kayu, mengejar seorang nenek bernama Akolina Sole Paut (60).

Belum diketahui penyebab Apner mengejar Akolina yang juga merupakan tetangganya itu.

Saat dikejar, Akolina pun ketakutan dan berteriak minta tolong kepada keluarga dan warga setempat.

Saat itu, sebanyak enam orang warga sedang berkumpul di rumah Bernadus Tanau.

Baca juga: Teka-teki Mayat Wanita dan Bayi di Dalam Kantong Plastik di Kupang

Bacok dan pukul warga yang berusaha melerai

Warga pun mencoba untuk menegur dan melerai agar Apner berhenti mengejar Akolina.

Namun, Apner yang sedang memegang parang dan batang kayu, secara membabi buta justru membacok dan memukul warga.

Akibatnya, enam orang warga tersebut, ada yang mengalami luka bacokan parang dan luka akibat terkena pukulan batang kayu.

Tidak terima dengan perlakuan Apner, sejumlah warga lainnya yang merupakan keluarga enam orang tersebut melakukan aksi balasan dan mengejar Apner.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Usut Kasus Mayat Wanita dan Bayi dalam Plastik di Kupang

 

Ilustrasi JenazahBBC Indonesia Ilustrasi Jenazah
Dikeroyok hingga tewas

Apner yang sendirian, lantas berlari masuk ke dalam rumahnya.

Warga pun beramai-ramai mengeroyok korban.

"Ada warga yang menembak tubuh korban dengan menggunakan senapan angin dan ada juga yang melakukan pelemparan batu ke tubuh dan kepala korban," ungkap Randi.

Apner akhirnya meninggal dunia dengan luka-luka di bagian kepala dan sebagian besar tubuhnya.

Kasus itu lalu dilaporkan ke Kepolisian Resor Kupang.

Baca juga: 31 Kelurahan di Kota Kupang Nihil Kasus Positif Covid-19, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Prokes

Usai menerima laporan, polisi bergegas mendatangi lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara.

Mayat Apner kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum luar dan otopsi

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dan memeriksa beberapa saksi mata.

"Saat ini, dua orang pelaku telah diamankan yakni Kanisius Fuel (38) dan Simson Tanau (35), untuk proses hukum lebih lanjut," kata Randy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com