BLITAR, KOMPAS.com - Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar telah menyuntikkan vaksin merek Pfizer kepada 30.000 warga sejak awal pekan kedua bulan ini.
Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Blitar Christine Indrawati mengatakan, pihaknya bersyukur dalam waktu kurang dari dua pekan sudah dapat menyuntikkan sekitar 42,85 persen dari stok vaksin Pfizer.
"Karena begitu vaksin Pfizer kami terima dan masukkan ke vaccine refrigerator kami, maka dalam waktu satu bulan harus kami habiskan," ujar Christine saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (17/11/2021).
Penerimaan warga Kabupaten Blitar pada vaksin Prizer, ujarnya, di luar dugaan Satgas Covid-19. Selama ini masyarakat cenderung memilih vaksin Sinovac yang dianggap lebih aman.
Preferensi masyarakat termasuk warga Kabupaten Blitar itu, kata Christine, sempat membuat Dinas Kesehatan mengambil bertahap jatah vaksin Pfizer sebanyak 70.000 dosis.
Baca juga: TKW asal Blitar Meninggal di Taiwan 2 Bulan Lalu, Keluarga Belum Dapat Kepastian Pemulangan Jenazah
"Tapi ternyata Satgas Provinsi meminta kami untuk mengambil semuanya sekaligus," ujarnya.
Nol KIPI
Sejauh ini, ujar Christine, pihaknya justru belum menerima laporan kejadian pasca imunisasi (KIPI) setelah menyuntikkan vaksin Pfizer kepada 30.000 sasaran.
Dinas Kesehatan sejauh ini mencatat 282 laporan KIPI selama vaksinasi Covid-19. Sebanyak 22 kasus di antaranya masuk kategori serius sehingga membutuhkan penanganan di fasilitas kesehatan, sisanya tergolong kasus ringan.
Kasus KIPI sebanyak 282 itu, kata dia, dilaporkan terjadi di semua jenis vaksin, yaitu Sinovac, Moderna, dan AstraZeneca.
"Justru untuk Pfizer sampai saat ini belum ada laporan KIPI," ujarnya.