AMBON, KOMPAS.com - Dua desa di Kecamatan Pulau-Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, yakni Desa Imroing dan Dusun Nyabota, Desa Upupun terlibat bentrok yang dipicu masalah sengketa lahan.
Bentrokan pecah setelah warga Dusun Nyabota, Desa Upupun mendatangi lokasi sengketa di kilometer 4 dan kilometer 8 untuk memasang tanda larangan beraktivitas secara adat berupa sasi di lokasi yang disengketakan tersebut.
Bentrokan itu menyebabkan empat rumah warga Dusun Nyabota yang berada di lokasi sengketa hangus dibakar massa.
Kapolsek Tepa Ipda Bonara mengatakan, bentrokan antara kedua warga desa itu terjadi pada Senin (15/11/2021).
Baca juga: Orangtua Berniat Menikahkan Selebgram Ambon dan Sang Kekasih Usai Video Pornonya Viral
Bonara mengaku, bentrokan bermula saat warga dusun Nyabota memasang sasi di lokasi sengketa dan melakukan pengrusakan terhadap tanaman milik warga Desa Imoring.
“Jadi, saat kami mendengar kejadian itu (sasi) kami langsung turun ke lokasi sengketa di kilometer 6 dan langsung menghalau sekitar 40 warga dusun Nyabota untuk kembali ke rumah masing-masing,” ungkap Bonara, kepada Kompas.com via telepon seluler, Rabu (17/11/2021).
Menurut Bonara, warga Desa Imroing yang mendengar kabar warga dusun Nyabota telah melakukan sasi dan merusak tanaman mereka akhirnya marah dan mendatangi lokasi kejadian dengan membawa parang dan tombak.
“Ada sekitar 70 orang yang datang dengan parang dan tombak lalu mereka membakar 4 empat rumah warga,” kata dia.
Setelah membakar empat rumah warga di Kilometer 8, puluhan warga Desa Imroing ini kembali bergerak ke kilometer 6 untuk mencari warga Dusun Nyabota.
Namun, puluhan massa ini berhasil dicegat polisi.
Saat itu, warga Imroing yang mengamuk ini meminta kepada polisi untuk mengawal keluarga mereka yang masih berada di Tepa untuk kembali ke desanya dengan aman.
“Mereka minta agar warga Imroing yang ada aktivitas di Kota Tepa untuk dikawal melewati Dusun Nyabota, kemudian anggota polsek dan personel Koramil Teapa menyanggupinya,” ujar dia.
Baca juga: Diperiksa Selama 5 Jam karena Video Porno, Selebgram Asal Ambon dan Kekasihnya Dipulangkan
Bonara menuturkna, pascabentrok tersebut, polisi telah mengerahkan personel untuk berjaga-jaga untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bentrok susulan.
Selain itu, polisi juga telah menemui para tokoh masyarakat dan tokoh agama kedua desa untuk proses mediasi.
“Sudah kami buat Pos Pam pada TKP untuk mencega terjadinya saling serang dari kedua kelompok warga. Kami juga sudah bertemu dengan tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat kedua desa,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.