Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Dua Desa di Maluku akibat Konflik Tanah, 4 Rumah Warga Dibakar

Kompas.com - 17/11/2021, 13:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Dua desa di Kecamatan Pulau-Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, yakni Desa Imroing dan Dusun Nyabota, Desa Upupun terlibat bentrok yang dipicu masalah sengketa lahan.

Bentrokan pecah setelah warga Dusun Nyabota, Desa Upupun mendatangi lokasi sengketa di kilometer 4 dan kilometer 8 untuk memasang tanda larangan beraktivitas secara adat berupa sasi di lokasi yang disengketakan tersebut.

Bentrokan itu menyebabkan empat rumah warga Dusun Nyabota yang berada di lokasi sengketa hangus dibakar massa.

Kapolsek Tepa Ipda Bonara mengatakan, bentrokan antara kedua warga desa itu terjadi pada Senin (15/11/2021).

Baca juga: Orangtua Berniat Menikahkan Selebgram Ambon dan Sang Kekasih Usai Video Pornonya Viral

Bonara mengaku, bentrokan bermula saat warga dusun Nyabota memasang sasi di lokasi sengketa dan melakukan pengrusakan terhadap tanaman milik warga Desa Imoring.

“Jadi, saat kami mendengar kejadian itu (sasi) kami langsung turun ke lokasi sengketa di kilometer 6 dan langsung menghalau sekitar 40 warga dusun Nyabota untuk kembali ke rumah masing-masing,” ungkap Bonara, kepada Kompas.com via telepon seluler, Rabu (17/11/2021).

Menurut Bonara, warga Desa Imroing yang mendengar kabar warga dusun Nyabota telah melakukan sasi dan merusak tanaman mereka akhirnya marah dan mendatangi lokasi kejadian dengan membawa parang dan tombak.

“Ada sekitar 70 orang yang datang dengan parang dan tombak lalu mereka membakar 4 empat rumah warga,” kata dia.

 

Polisi memberikan pengarahan kepada masyarakat usai yang terlibat bentrok akibat sengketa lahan di Kecamatan Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Senin (15/11/2021)POLSEK TEPA Polisi memberikan pengarahan kepada masyarakat usai yang terlibat bentrok akibat sengketa lahan di Kecamatan Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Senin (15/11/2021)

Setelah membakar empat rumah warga di Kilometer 8, puluhan warga Desa Imroing ini kembali bergerak ke kilometer 6 untuk mencari warga Dusun Nyabota.

Namun, puluhan massa ini berhasil dicegat polisi.

Saat itu, warga Imroing yang mengamuk ini meminta kepada polisi untuk mengawal keluarga mereka yang masih berada di Tepa untuk kembali ke desanya dengan aman.

“Mereka minta agar warga Imroing yang ada aktivitas di Kota Tepa untuk dikawal melewati Dusun Nyabota, kemudian anggota polsek dan personel Koramil Teapa menyanggupinya,” ujar dia.

Baca juga: Diperiksa Selama 5 Jam karena Video Porno, Selebgram Asal Ambon dan Kekasihnya Dipulangkan

Bonara menuturkna, pascabentrok tersebut, polisi telah mengerahkan personel untuk berjaga-jaga untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bentrok susulan.

Selain itu, polisi juga telah menemui para tokoh masyarakat dan tokoh agama kedua desa untuk proses mediasi.

“Sudah kami buat Pos Pam pada TKP untuk mencega terjadinya saling serang dari kedua kelompok warga. Kami juga sudah bertemu dengan tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat kedua desa,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com