YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyebut tracing (pelacakan) terhadap klaster takziah sudah selesai dilakukan. Total ada 620 orang yang di-tracing.
"Jadi hampir 620 orang di-tracing, artinya sampai swab dan merembet di empat kapanewon, kita bersykur sudah selesai. Saat ini tinggal treatment-nya saja," kata Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko B Purnomo saat ditemui wartawan di Kapanewon Sedayu, Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Satu Siswa SD di Kota Yogyakarta Tertular Covid-19 Klaster Takziah Bantul
Meski demikian, kata Joko, pemerintah kabupaten saat ini mengantisipasi munculnya klaster baru terutama di sekolah.
"Klaster kita sudah berhenti yang terkait takziah kita bersyukur," ujar Joko.
Joko mengatakan, untuk mencegah kasus di sekolah seperti yang terjadi di Sedayu, pihaknya akan melakukan tes swab secara acak.
"Langkah kita swab acak sekaligus survei terhadap perilaku siswa sebagai bentuk kesiapan dari sekolah," kata Joko.
Baca juga: RS Lapangan Khusus Covid-19 Rawat Puluhan Pasien Klaster Takziah di Bantul
Selain itu, Joko akan memberikan teguran kepada guru yang nekat mengajar meski sudah terkonfirmasi Covid-19.
"Akan beri teguran kepada ASN terutama guru kalau melakukan kegiatan mengajar dengan status terkonfirmasi positif tanpa gejala. Walaupun di Bantul tidak ada yang dalam petik membangkang, tapi kalau ada, kita sanksi teguran agar tidak muncul klaster lagi," ucap dia.
Joko menyebut untuk vaksinasi pelajar SMP dan SMA di Kabupaten Bantul sudah selesai 100 persen, saat ini masih menunggu untuk usia 6-11 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.