Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Tanggapi Pernyataan Bupati Banyumas soal OTT KPK: Kalau OTT Dikasih Tahu Ya Lari

Kompas.com - 16/11/2021, 15:40 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Bupati Banyumas Achmad Husein soal operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Seperti diketahui, video Husein yang mengatakan bahwa para kepala daerah takut dan tidak mau di-OTT, menjadi viral di media sosial.

"Kami mohon kepada KPK sebelum OTT kalau ditemukan kesalahan, sebelum OTT kami dipanggil dahulu. Kalau ternyata dia berubah ya sudah lepas gitu, Pak. Tapi kemudian kalau tidak berubah baru ditangkap, Pak," ujarnya dalam cuplikan video.

Baca juga: Bupati Banyumas Minta KPK Beri Peringatan Sebelum OTT, Ini Tanggapan Ganjar

Ganjar mengaku sudah memberikan penjelasan kepada Bupati Banyumas. Selain itu, terang Ganjar, Achmad Husein pun telah memberikan klarifikasi kepadanya.

"Maksudnya itu bukan kalau OTT dikasih tahu, bukan. Bupati Banyumas kemarin klarifikasi ke saya, beliau menyampaikan bahwa maksudnya dikasih tahu pencegahannya dulu lah, jangan langsung di-OTT," ujarnya di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (15/11/2021).

Kata Ganjar, bupati dan wali kota tidak perlu takut dengan OTT KPK lantaran pencegahan terhadap tindak korupsi dimulai dari diri sendiri.

"Maka kemarin saya sampaikan, ya tidak bisa, kita sendiri harus memperingatkan karena area rawan korupsi kita sudah tahu. Tapi bukan berarti kalau mau OTT dikasih tahu, kalau OTT dikasih tahu ya 'mlayu' (lari)," ucapnya.

Baca juga: Soal OTT KPK, Bupati Banyumas: Sepanjang Saya Tidak Korupsi, Ngapain Takut

 

Pencegahan dari diri sendiri

Bupati Banyumas Achmad Husein di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (29/7/2021).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Bupati Banyumas Achmad Husein di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (29/7/2021).

Pernyataan Bupati Banyumas soal OTT tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi bersama Kepala Daerah dan Ketua DPRD se-Jateng.

Acara yang diadakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jateng, Kamis (11/11/2021), turut dihadiri oleh Ketua KPK Firli Bahuri dan Ganjar.

Ganjar menerangkan, Firli Bahuri juga sudah memberikan rambu-rambu mengenai area rawan itu supaya kepala daerah tidak terlibat kasus korupsi, atau bahkan kena OTT.

"Saya juga sampaikan ke bupati, dari penjelasan KPK itu, ya kita sendiri sebenarnya yang harus mencegah. Bukan kita minta untuk dikasih tahu. Tapi kita cegah diri kita jangan sampai masuk area itu. Kalau nekat ya buat saya itu harus ditangkap," terangnya.

Baca juga: Videonya Minta Kepala Daerah Diperingati Sebelum Di-OTT Viral, Ini Penjelasan Bupati Banyumas

Penjelasan Bupati Banyumas

Bupati Banyumas Achmad Husein menjelaskan, pernyataannya soal OTT tersebut bersifat usulan.

Menurutnya, kepala daerah kerap dituntut membuat kebijakan cepat demi kepentingan masyarakat.

Akan tetapi, setelah dirunut, ternyata kebijakan itu menyalahi aturan di atasnya.

"Bukan masalah ambil uang proyek, ambil uang dari lelang jabatan, kalau itu sudah selayaknya dihukum. Yang saya maksud terkait pengambilan kebijakan yang bersifat mendesak, ternyata aturan di atasnya tumpang tindih,” tuturnya di Banyumas, Jateng, Senin.

Husein menyatakan, dirinya tidak takut dengan OTT KPK.

"Insyaallah (saya) enggak ada masalah, kalau ada masalah saya enggak mungkin berani ngomong. Sepanjang saya tidak melakukan (korupsi), ngapain takut," ungkapnya.

Baca juga: Videonya Minta KPK Beri Peringatan Sebelum OTT Viral, Ini Penjelasan Bupati Banyumas

 

Pernyataan Ketua KPK

Ketua KPK Firli Bahuri menghadiri acara di Gedung Gradhika Bhakti Praja Jawa Tengah, Kamis (11/11/2021).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Ketua KPK Firli Bahuri menghadiri acara di Gedung Gradhika Bhakti Praja Jawa Tengah, Kamis (11/11/2021).

Ketua KPK Firli Bahuri meminta kepala daerah supaya tidak takut terhadap KPK.

Pernyataan Firli ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Terintegrasi bersama Kepala Daerah dan Ketua DPRD se-Jateng, Kamis (11/11/2021).

Dikatakan Firli, selama kepala daerah bekerja sesuai aturan dan tidak melakukan pelanggaran, maka tidak akan dipersoalkan.

Baca juga: Minta Kepala Daerah Tak Takut kepada KPK, Firli Bahuri: Kami Tak Pernah Cari-cari Kesalahan

"KPK tidak pernah mencari-cari kesalahan, tapi kesalahan pasti bisa kami temukan," sebutnya.

Firli menuturkan, korupsi bisa terjadi karena ada kekuasaan, kesempatan, dan keserakahan.

Oleh karena itu, praktik korupsi dapat dilawan dengan kesadaran dan integritas dari kepala daerah.

Baca juga: Di Balik Permintaan Bupati Banyumas, Ada Peringatan Sebelum OTT KPK...

"Kami selalu berkoordinasi dengan inspektorat di daerah sebagai upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi. Jadi, saya minta kepada seluruh bupati/wali kota untuk mengoptimalkan peran inspektorat pengawas internal masing-masing. Saya juga berharap, semua kepala daerah berintegritas dan sadar, bahwa korupsi itu perbuatan jahat karena merampas hak-hak masyarakat," paparnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia; Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com