Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Tewas, Petani yang Jenazahnya Ditemukan dalam Karung Diajak Ngobrol Santai oleh 9 Pembunuh

Kompas.com - 16/11/2021, 13:40 WIB
Tri Purna Jaya,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Wagimin, petani kopi asal Kecamatan Batu Ketulis, Lampung Barat, dibunuh dan jasadnya dimasukkan dalam karung.

Sebelum dibunuh, korban sempat diajak ngobrol oleh salah satu pelaku pembunuhan.

Seperti diketahui, Wagimin dibunuh sembilan orang yang juga berprofesi sebagai petani karena dendam.

Baca juga: Petani Kopi Dibunuh lalu Jenazahnya Dimasukkan Dalam Karung, 9 Pelaku Ditangkap

Kapolres Lampung Barat AKBP Hadi Saepul Rahman mengatakan, berdasarkan pemeriksaan terhadap para pelaku, pembunuhan itu terjadi di pondok korban pada 24 Oktober 2021 pukul 18.30 WIB.

Baca juga: 144 Korban Tewas dalam Ledakan Tangki BBM di Sierra Leone

Sebelum dibunuh, salah satu pelaku sempat mengajak korban ngobrol di dalam pondok.

Secara tiba-tiba korban lalu dipukul berulang kali menggunakan batang pohon kopi oleh sembilan pelaku.

Setelah dipastikan korban tewas, para pelaku membungkus jasad korban menggunakan karung dan membuangnya ke sungai.

Lokasi penemuan jasad dengan lokasi pembuangan berjarak 5 kilometer.

“Motif pembunuhan ini adalah dendam lama salah satu pelaku sejak tahun 2018 lalu terkait lahan garapan kopi,” kata Hadi, saat dihubungi, Selasa (16/11/2021).

 

Para pelaku berinisial ES (29), MK (41), YU (35), EI (47), AJ (44), MS (32), SA (66), SU (76), dan SN (66) sudah ditetapkan menjadi tersangka dan dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

“Hukuman maksimal pidana seumur hidup,” kata Hadi.

Diberitakan sebelumnya, sembilan petani kopi ditangkap polisi karena membunuh Wagimin, sesama petani kopi asal Kecamatan Batu Ketulis, Lampung Barat. Jasad korban dimasukkan ke dalam karung lalu dibuang di sungai.

Saat ditemukan, kondisi korban sudah tidak bisa dikenali. Sehingga, aparat kepolisian mengandalkan hasil tes DNA korban dan mencocokannya dengan warga yang melapor kehilangan anggota keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com