Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam Berujung Pembunuhan Berencana

Kompas.com - 16/11/2021, 10:10 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang petani kopi di Lampung Barat, bernama Wagimin warga asal Kecamatan Batu Ketulis, tewas usai dibunuh sembilan orang sesama petani kopi.

Sembilan pelaku yakni berinisial ES (29), MK (41), YU (35), EI (47), AJ (44), MS (32), SA (66), SU (76), dan SN (66).

Usai dibunuh, jasad korban dimasukkan dalam karung lalu dibuang di sungai.

Baca juga: Polisi: Sampai ke Lubang Jarum Pun Dia Sembunyi Kita Buru

Adapun motif pembunuhan diduga lantaran ada dendam antara kelompok tani para pelaku dengan korban.

"Motifnya dendam lama sejak 2018 hingga 2021 akibat dari selisih paham tentang pekerjaan menunggu lahan kopi yang ada di Pekon Atar Bawang, Batu Ketulis, Lampung Barat," kata Kapolres Lampung Barat AKBP Hadi Saepul Rahman dalam konferensi pers di Mapolres Lampung Barat, Senin (15/11/2021), dikutip dari TribunLampungbarat.com.

Kronologi ditemukannya jasad korban

Kasus ini terungkap setelah jasad korban ditemukan hanyut di Sungai Semangka, Pekon (desa) Atar Kuaw, Kecamatan Batu Ketulis, Selasa (2/11/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat itu, dua pemancing mencium bau busuk, setelah ditelusuri barasal dari karung yang tersangkut di tepi sungai.

Baca juga: Petani Kopi Dibunuh lalu Jenazahnya Dimasukkan Dalam Karung, 9 Pelaku Ditangkap

Karena curiga, kedua pemancing lalu melaporkannya ke aparatur desa setempat. Setelah karung dibuka bersama petugas kepolisian ditemukan jasad korban dengan kondisi membusuk.

Awalnya identitas korban belum diketahui karena kondisi jasad yang sudah membusuk dan tidak ditemukan identitas.

"Kami melakukan pemeriksaan luar, pengambilan sidik jari. Jasad korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung untuk diambil sampel tulang rusuk sebagai perbandingan DNA," kata Hadi saat dihubungi, Senin (15/11/2021) malam.

Baca juga: Pengakuan Remaja 18 Tahun Bunuh Pacarnya yang Hamil 8 Bulan: Kesal Sering Disuruh

Setelah itu, polisi menyebarkan informasi penemuan jasad korban dan meminta warga melapor jika ada anggota keluarganya yang hilang.

"Ada satu warga yang kehilangan orangtuanya. Dari hasil pemeriksaan DNA, diketahui korban bernama Wagimin," ungkapnya.

Sembilan pelaku ditangkap

Setelah identitas korban diketahui, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga akhirnya menangkap seorang pelaku berinisial ES.

Kepada polisi, ES mengaku melakukan pengeroyokan bersama dengan delapan pelaku lain hingga para pelaku ditangkap.

Baca juga: Usai Bunuh Ibunya dengan Cangkul, Pria Ini Beritahu Adiknya

Sembilan pelaku ditangkap di rumahnya masing-masing pada Minggu (14/11/2021) pagi.

Polisi menduga, pembunuhan yang dilakukan para pelaku sudah direncanakan.

"Para pelaku diduga melakukan pembunuhan berencana terhadap korban," ujarnya.

Atas perbuatannya, sembilan pelaku terancam dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP tentang Pengeroyokan.

Baca juga: Pelaku Perempuan Mengaku Ketagihan Seks, Sepekan Bisa Berhubungan Badan dengan 5 Pria Berbeda

 

(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : David Oliver Purba)/TribunLampungBarat.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com