Perjalanan hidup Dapiel hingga menjadi atlet rupanya penuh liku-liku.
Dapiel terlahir dengan kaki bagian kiri lebih pendek dari kaki kanan atau kondisi proximal focal femoral dislocation (PFFD).
Tapi keadaan itu tak membuat Dapiel menyerah menjalani hidup.
Dapiel pun telah melakoni berbagai macam pekerjaan seperti menjadi tukang cuci piring hingga berjualan buku Teka-Teki Silang (TTS).
Sejak 2013 hingga kini, Dapiel bekerja sebagai petugas cleaning service di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Jayapura.
Baca juga: Gubernur Papua: Peparnas adalah Panggung Kesetaraan...
LSM di tempatnya bekerja juga mendukung prestasinya di bidang olahraga.
Adapun karier Dapiel sebagai atlet dimulai sejak 2010.
Saat itu, Dapiel tak sengaja bertemu pelatih NPC yang memintanya berlatih untuk persiapan ajang olahraga difabel pelajar di Riau.
Hingga kini, Dapiel terus menorehkan prestasi. Dia telah mengantongi lima medali emas, dua perah dan satu medali perunggu selama perjalanannya.
Dapiel bahkan dipercaya menjadi salah satu dari lima atlet berprestasi asal Papua yang mengarak obor api ketika pembukaan Peparnas Papua pada 5 November 2021 lalu.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.