Kepala BPD Buano Utara, Bakri Nanilette mengakui aksi anarkistis itu terjadi usai jumlah suara selesai dihitung.
“Itu kejadian setelah penghitungan suara. Jadi panitia sedang bersiap-siap mendatangani berita acara, tiba-tiba massa menyerang dan melempari kantor desa sehingga panitia semua lari. Saat itu massa kemudian mengeluarkan semua kotak suara lalu membakarnya di depan kantor desa,” kata Bakri kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Senin (15/11/2021).
Dia pun meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut.
Baca juga: Jenazah Covid-19 yang Diambil Paksa dari RSUD Masohi Dibawa ke Seram Bagian Barat
Kepala Satuan Reskrim Polres Seram Bagian Barat Iptu Pieter Fredy Matahelemual yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah membenarkan adanya insiden tersebut.
“Benar ada itu (pembakaran kotak suara). Aksi itu sementara kita tangani,” kata Pieter.
Pieter mengungkapkan, aksi anarkistis itu dilakukan setelah penghitungan suara Pilkades.
Meski begitu pihaknya belum berani menyimpulkan terkait pelaku aksi pembakaran kotak suara dan fasilitas desa.
“Kejadiannya setelah penghitungan suara. Itu masih kita dalami (para pendukung calon yang kalah), kita belum bisa ambil kesimpulan. Nanti setelah anggota selesai bekerja akan kita sampaikan,” ujarnya.
(KOMPAS.com/Kontributor Ambon Rahmat Rahman Patty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.